Muka adalah salah satu dari 79 kukang jawa yang menjadi korban perburuan liar dan penyelundupan, selain Muka ada 5 ekor Kukang lainnya mati saat proses penanganan, 8 ekor masih dalam perawatan IAR sisanya sudah dilepasliarkan.
"Hingga saat ini masih ada sekitar 8 kukang Jawa korban penyelundupan di Majalengka yang masih menjalani perawatan intensif di Pusat Rehabilitasi IAR Indonesia. Harapannya setelah semua sudah dalam kondisi stabil dan sehat, mereka pastinya akan segera dilepasliarkan ke habitatnya kembali menyusul puluhan kukang lainnya yang telah bebas di Kawasan Konservasi Hutan Masigit-Kareumbi, Bandung dan Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat pada 20 Januari lalu," kata Communication Officer IAR Indonesia Reza Septian, melalui sambungan telepon, Jumat (24/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fakta di lapangan bahkan menyebutkan kukang menjadi satwa paling favorit jadi target perburuan karena untuk menjatuhkannya tidak semudah satwa lain dan tidak jarang dalam keadaan mati pun masih menggelantung. Ini tentunya menjadi 'bencana' bagi kelangsungan hidup hewan-hewan tersebut yang sepatutnya dilindungi," jelasnya.
Akibat aksi perburuan kukang yang menjadi korban penyalahgunaan senapan angin umumnya akan mengalami cacat permanen. Pada beberapa kasus yang pernah ditemukan tim dokter hewan IAR Indonesia, sekitar 3-5 peluru senapan angin pernah ditemukan bersarang di dalam tubuh kukang yang menjalani perawatan.
"Kami menyuarakan setop perburuan liar dengan menargetkan hewan yang dilindungi, ada peraturan kapolri nomor 8 Tahun 2012, tentang pengawasan dan pengendalian senjata api untuk kepentingan olahraga. Senapan angin hanya digunakan untuk kepentingan menembak target (pasal 4 ayat 3), dan hanya digunakan di lokasi pertandingan dan latihan (pasal 5 ayat 3) bukan menargetkan hewan-hewan yang dilindungi," tandas dia. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini