"Iya pada dibakar, (kejadian) sekitar pukul 02.00 WIB," kata pemilik warung bernama Ismail (68) saat ditemui di lokasi, Kamis (23/5/2019).
Saat itu Ismail sedang berada di dalam kios yang hanya berukuran sekitar 1x1,5 meter. Ismail kemudian terbangun karena mendengar ribut-ribut di luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situasi kepanikan, Ismail hanya bisa memandangi sekelompok massa menghancurkan kiosnya. Beberapa di antaranya menjarah barang dagangan yang ada di dalam kios tersebut.
"(Di dalam kios massa mengambil) ada makanan-makanan, kerupuk, roti, rokok, tabus gas juga ada," ucapnya.
Menurut Ismail, massa sempat menduganya sebagai polisi.
"Saya ditanya-tanya 'lu polisi ya?' saya bilang aja 'saya yang jaga', kalau (saya bilang) polisi habis saya," ucapnya.
Setelah itu massa membakar pos polisi. Selain pos polisi, tiga unit motor juga dibakar oleh massa.
Api juga hampir menyambar Rumah Makan Garuda yang berada tepat di sampingnya. Beruntung api berhasil dipadamkan, sehingga api tidak menjalar ke mana-mana.
Simak juga video 'Curhat PKL Tanah Abang Akibat Rusuh 22 Mei: Amsyong!':
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini