Temuan molotov ini disampaikan Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan usai meninjau lokasi bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja.
Luki menceritakan di lokasi pihaknya menemukan sekitar 30 botol molotov yang dilempar massa ke dalam Mapolsek. Selain itu, pihaknya juga menemukan botol bensin. Luki menyebut, hal ini yang memicu terjadinya kebakaran.
"Di TKP tim inafis dari Surabaya sudah ada, sudah melakukan identifikasi. Di sana memang banyak ditemukan botol atau molotov botol yang dilempar dari luar pagar. Banyak yang tercecer botol yang berisi bensin, hampir kurang lebih 30 botol yang belum sempat dipakai, yang ada di temukan di TKP di luar Polsek," kata Luki setibanya di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (23/5/2019).
Tak hanya itu, Luki juga menceritakan jika kondisi Mapolsek Tambelangan sudah terbakar habis. "Kami sudah meninjau lokasi, kami melihat langsung polsek itu sudah habis terbakar," imbuhnya.
Saat meninjau, Luki menambahkan pihaknya juga berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan Forkopimda. Koordinasi ini diharapkan mampu meredam aksi massa agar kejadian serupa tak terulang.
"Kami Gubernur dan Pangdam baru saja tadi pagi meninjau lokasi kejadian di Kecamatan Tambelangan. Alhamdulillah saya dibantu ibu Gubernur dan Pangdam telah bertemu tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda di Sampang. Hampir 15 orang datang semuanya dengan Forkopimda dan kami bersilaturahmi tentang kejadian tadi malam," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah massa membakar Markas Polsek Tambelangan, Sampang, Madura. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, massa mulai mendatangi Mapolsek Tambelangan sekitar pukul 22.00 WIB. Kedatangan massa juga diikuti dengan pelemparan batu ke Mapolsek. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini