"Kami dan beberapa staf datang ke rumah sakit Tarakan, mengecek berapa korban yang masuk ke RS ini. Ini memang sudah bertemu dengan petugas kesehatan di sini," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di RS Tarakan, Cideng, Jakarta Ousat, Rabu (22/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 130-an ya, setelah dini hari banyak. ada dua meninggal dunia. Selebihnya cedera. Beberapa cedera berat sedang dioperasi 11 orang. Fraktur di tangan dan kaki," jelas Taufan.
Taufan sendiri belum bisa memastikan penyebab dua warga meninggal dunia. Dia mendapat informasi dari pihak rumah sakit, keluarga korban tidak mau diautopsi.
"(Penyebabnya) peluru karet temuannya. Tapi ada yang meninggal, kata dokter, keluarga tidak bersedia diotopsi," ucap Taufan.
Taufan sendiri menyayangkan jatuhnya korban. Dia telah meminta semua pihak bertindak sesuai aturan hukum.
"Iya sejak awal kita buat seruan, apapun mengungkapkan pendapat itu harus dihormati sebagai proses demokrasi. Artinya penegak hukum harus menjaga hak orang. Tapi mereka harus menyampaikan pendapat menghormati kaidah hukum," jelas Taufan. (fdu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini