"Kami buat sketsa berdasarkan identifikasi fisik dari jasad korban. Harapannya bisa membantu untuk mengungkap identitas korban," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri kepada detikcom di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kamis (16/5/2019).
Asfuri berharap siapapun yang mengenal ciri-ciri dari sketsa wajah yang dibuat, agar bisa segera melapor kepada polisi. "Jika ada yang kenal dengan ciri-ciri pada sketsa bisa segera melapor kepada kami," harap Asfuri.
Asfuri juga membagikan sketsa wajah kepada awak media. Selain disebarkan melalui media sosial.
Sketsa wajah ini, sudah ditunjukkan polisi kepada Sugeng Santoso (49), pria yang diduga kuat sebagai pelaku mutilasi. Saat itu, Sugeng tak menyangkal jika sketsa tersebut sangat mirip dengan korban.
"Saat ditunjukkan pelaku mengakui, jika itu adalah korban. Artinya ciri-cirinya sama, tetapi masalahnya pelaku tak mengenal betul, hanya tahu asalnya dari Maluku," beber Asfuri.
Dikatakan juga, bahwa telah ada masyarakat yang menghubungi, setelah melihat sketsa wajah yang disebar. Bahwa sesuai ciri-cirinya mengenali korban memang warga Maluku.
"Sudah ada yang menghubungi, mengatakan bahwa mengetahui ciri-ciri orang yang tergambar pada sketsa. Dikatakan memang benar warga Maluku, kami masih mendalaminya," beber Asfuri.
"Tim sudah bergerak menelusuri lokasi gereja yang diinformasikan. Selain itu, menanyakan kepada komunitas warga Maluku yang berada di Kota Malang. Mudah-mudahan segera bisa terungkap identitasnya," sambung Asfuri.
Beberapa kendala menyulitkan polisi dalam mengungkap identitas korban mutilasi di Pasar Besar. Hingga akhirnya membuat sketsa wajah berdasarkan identifikasi fisik dari jasad korban. (fat/iwd)