"Densus 88 melaksanakan tindakan preventive strike terhadap terduga pelaku terorisme pada 14 Mei 2019. Dilakukan penangkapan sebanyak sembilan terduga teroris," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedelapan terduga teroris itu ditangkap di wilayah berbeda, mulai Grobogan, Sukoharjo, Sragen, Kudus, Jepara, dan Semarang.
Sementara itu, seorang lagi berinisial JD diamankan di Jawa Timur. JD disebut memiliki peran sentral dalam kelompok ini.
"Keterlibatan yang bersangkutan (JD) sebagai koordinator pelatihan di Jawa Tengah dari 2016 sampai 2019. Ini sebagai koordinator secara keseluruhan dalam kelompok JAD di Jawa," jelas Dedi.
Dedi kemudian menerangkan poin penting dalam penangkapan sembilan terduga teroris ini. Tujuh tersangka, yaitu AH alias Memet, A alias David, IH alias Iskandar, AU alias Al, AS alias Tatang, dan PT alias Darma, pernah hijrah ke Suriah.
"Menjadi catatan penting di antara sembilan pelaku terorisme yang sudah berhasil diamankan, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah. Dua belum pernah berangkat ke Suriah," terang Dedi.
Dedi menyebutkan terduga teroris yang pernah ke Suriah lebih berpengalaman, memiliki kemampuan, karena sudah teruji dan memiliki militansi yang lebih tinggi dibanding yang belum pernah ke Suriah.
Tonton juga video Skenario Terduga Teroris Bekasi, Ledakkan Bom Saat Demo 22 Mei:
(aud/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini