"Hanura tidak genit untuk bermanuver, kita serahkan kepada Presiden untuk menentukan pilihannya," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Rabu (15/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah beberapa kali Jokowi mengungkapkan keinginannya untuk menempatkan kalangan milenial duduk dalam kabinet kerjanya dan bisa saja dipilih dari kader partai pengusung dan pendukungnya atau dari profesional," jelasnya.
Inas lalu menjabarkan teori tentang milenial. Dia menyebut kalangan milenial yang pantas menduduki jabatan menteri adalah yang berumur 26-39 tahun.
"Para pakar menggolongkan generasi milenial atau generasi Y ini berdasarkan tahun awal, yakni 1980 dan tahun akhir 2000, dan sebagian generasi Z, yakni yang lahir di atas tahun 2000. Kalau dari kalangan generasi Z kayaknya nggak mungkin, karena usia paling tinggi dari generasi ini adalah 18 tahun," papar Inas.
"Sedangkan dari generasi Y yang berusia 20-25 tahun, kayaknya juga belum cukup dewasa untuk memimpin kementerian. Jadi yang pas adalah kalangan milenial yang berusia 26-39 tahun yang memiliki kemampuan leadership yang mumpuni," imbuhnya.
Sebelumnya, wacana kabinet Presiden Jokowi akan diisi generasi muda atau kalangan milenial mencuat seusai pertemuan Jokowi dengan TKN. Pihak Istana mengatakan wacana tersebut adalah upaya Jokowi melakukan regenerasi dalam mempersiapkan generasi muda.
"Kita berharap juga legacy itu menjadi penting, itu bisa menjadi bagian daripada langkah-langkah beliau untuk mempersiapkan generasi muda," ujar Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saat dihubungi, Senin (13/5).
Sejumlah partai pengusung Jokowi di pilpres juga menawarkan sejumlah kadernya yang dianggap mumpuni menduduki jabatan menteri, misalnya PSI, Perindo, dan PKPI. PSI mencalonkan ketumnya, Grace Natalie, dan Ketua DPP-nya, Tsamara Amany. Perindo menyodorkan putri Ketum Hary Tanoesoedibjo (HT), Angela Herliani Tanoesoedibjo. Sedangkan PKPI menyodorkan sang ketum, Diaz Hendropriyono. (zak/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini