"Keduanya rekan berjuang yang hebat. Sama-sama masih muda dan punya kapasitas memimpin (leadership) yang mumpuni. Kalau bicara kapasitas tentu ada, tapi seperti yang saya katakan tadi, PSI tahu dirilah. Kita nggak ingin merongrong Pak Jokowi, minta-minta jabatan. Biarlah Pak Jokowi yang memutuskan siapa anak muda yang paling dianggap kompeten untuk ada di kabinet," ujar juru bicara PSI Dara Nasution ketika dihubungi, Senin (13/5/2019) malam.
PSI menilai wacana itu berarti memberikan ruang dan kesempatan bagi generasi muda untuk terjun dalam dunia politik sehingga tidak ada lagi anggapan mustahil anak muda untuk menduduki kursi menteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Dara sekali lagi menegaskan PSI tidak muluk-muluk untuk meminta jabatan kepada Jokowi. Sebab, menurutnya, PSI tidak memiliki kekuatan menduduki parlemen pada 5 tahun ke depan. PSI menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi terkait kandidat milenial yang akan menduduki kursi kabinet.
"Soal mencalonkan nama, PSI cukup tahu diri. Kami tidak punya kekuatan di parlemen 5 tahun mendatang yang dapat mem-backup Pak Jokowi di parlemen. Jadi kami menyerahkan sepenuhnya pada Pak Jokowi untuk memilih siapa milenial yang paling kompeten mendampingi beliau di kabinet. Calon menteri milenial ini juga tidak mesti dari partai politik, asalkan betul-betul punya keahlian dan mengerti kebutuhan milenial," tutur Dara.
Sebelumnya, wacana menteri berusia muda ini diungkapkan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Pembicaraan itu muncul dalam pembahasan kabinet yang pernah dilakukan.
"Wacana yang berkembang adalah menteri yang berumur di kisaran 20 tahunan ke atas gitu ya. Ini tentu menjadi hak presiden. Tetapi wacana ini muncul atau didorong dari keinginan akomodasi terhadap milenial," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Senin (13/5).
Simak Juga "BPIP Minta Jokowi Bentuk Kabinet Zaken":
(eva/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini