Salah satunya terlihat Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Jose Tavarez, yang sedang asik menyantap hidangan berbuka dalam balutan baju koko putih dengan bawahan sarung lengkap dengan peci yang menutupi kepalanya.
Bukan hanya Jose, salah satu diplomat Indonesia yang juga mengenakan baju koko putih dan peci pun tampak menikmati obrolannya dengan seorang diplomat asing perempuan yang mengenakan atasan putih dengan scarf menempel di bahunya. Diplomat-diplomat lain asik bercengkerama dan mengantre untuk mengambil santapan berbuka yang dihidangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Para pejabat Kemlu, mulai direktur jenderal sampai staf-stafnya terlihat mengenakan baju koko berwarna putih dengan bawahan sarung beraneka warna khas Indonesia. Melihat diplomat Indonesia berpenampilan tak biasa dengan sarung, diplomat dan duta-duta besar dari negara tetangga bertanya-tanya.
"Mereka pada senang, mereka pada nanya, 'Oh, kok diplomat-diplomat itu pakai ini, sarung?'" Retno menceritakan respons dubes negara-negara sahabat.
Retno juga menjelaskan bahwa mengenakan sarung merupakan budaya masyarakat di kampung-kampung saat berangkat ke masjid untuk beribadah menunaikan salat.
"Ya, ini kalau kita di kampung-kampung kalau ke masjid dan sebagainya kita pakai kaya begini," lanjutnya.
Retno juga memaparkan ini merupakan bagian dari budaya Indonesia yang beragam dan mencerminkan daya tarik Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia.
"Ceritanya begitu. Makanya para diplomat juga pada pakai sarung, itu baju muslim Indonesia. Seperti itulah. Pokoknya ini, ini flavor of Indonesia," tambah Retno. (gbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini