Berdasarkan data, dalam Pemilu 17 April 2019 lalu, Denty meraih 2.347.604 suara atau 14,3 persen. Suara yang diraih ini terbanyak dari 19 calon lainnya. Perolehan suaranya mengungguli dua petahana DPD yang sama-sama kembali mencalonkan yakni Bambang Sadono 1.254.862 (7,6 persen) dan GKR Koes Indriyah 1.041.035 (6,3 persen). Dari petahana yang mencalonkan tersebut, hanya Denty yang akan kembali menjadi senator di senayan.
"Saya sudah bekerja selama 10 tahun. Ini merupakan salah satu modal terbesar saya untuk kembali untuk maju diperiode 2019 ini," kata Denty kepada detikcom saat ditemui di rumahnya Pakisan, Candimulyo, Kedu, Kabupaten Temanggung, Senin (13/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah dari 35 kabupaten/kota, kemarin 20 kabupaten/kota saya ranking satu. Kemudian 8 kabupaten/kota saya rangking dua dan 6 kabupaten/kota saya ranking tiga dan ada satu kota saya rangking empat," kata ibu dari Elvina Digna Putri Dewi, Laila Kartika Dewi dan Fawzia Khalisya Dewi, itu.
"Jadi saya di posisi empat besar terus dalam arti perolehan suara merata di 35 kabupaten/kota. Saya sudah bekerja hampir 10 tahun, sejak 2009. Ini artinya modal besar buat saya selama karena 10 tahun tentunya sudah berjalan kemana-mana. Masyarakat sedikit banyak sudah tahu saya," tuturnya.
Perempuan kelahiran Temanggung, 4 Juni 1975 menambahkan, sejauh ini masih banyak orang yang belum paham akan DPD. Untuk itu, perlu melakukan pendekatan dengan baik terhadap warga masyarakat akan figur yang mencalonkan tersebut.
"DPD ini adalah lembaga independen. Kita tidak terkooptasi partai apapun, golongan apapun, jadi saya benar-benar dari unsur independen dan harus bisa merangkul bergandengan tangan dengan semua elemen masyarakat," katanya.
"Saya menggunakan cara pendekatan-pendekatan personal yang kemudian saya bangun sampai seperti ini," lanjut alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang, itu.
"Jadi, katakan kemarin itu masa kampanye itu adalah masa-masa dimana saya mempunyai kesempatan untuk lebih banyak mengingatkan, mendekatkan dan mengajak masyarakat untuk mendukung saya dengan berbagai alat peraga. Ada banner, spanduk ataupun kartu saku, tetapi yang terpenting bagaimana kita pendekatan kepada masyarakat supaya paham. Kami mempunyai tugas peran fungsi sebagai legislatif dimana yang diatur oleh UU," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini