Protes Status Tersangka, Eggi Sudjana Singgung Buku 'Jokowi People Power'

Protes Status Tersangka, Eggi Sudjana Singgung Buku 'Jokowi People Power'

Samsuduha Wildansyah - detikNews
Senin, 13 Mei 2019 19:51 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Eggi Sudjana menyoal status dirinya sebagai tersangka makar atas ucapan 'people power'. Dia pun menyinggung sebuah buku berjudul 'Jokowi People Power'.

"Satu lagi tentang people power supaya dilihat, ini justru 'people power' tahun 2014 ada dari kelompoknya Jokowi. Ini bukanya ini sampul buku bisa lihat di Gramedia," kata Eggi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Eggi mengaku telah membaca buku itu. Menurutnya, people power tersebut terhalang oleh kelompok elite.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maknanya apa, di dalam buku ini, saya udah baca itu 'people power' sering terhalangi oleh para elite. Nah saya inget omongan saya waktu di depan rumah Pak Prabowo, yang bikin brengsek negeri ini para elite," kata Eggi.

Eggi mengatakan bahwa rakyat harus menjaga persatuan Indonesia dalam pesta demokrasi ini. Dia menuding adanya kecurangan pemilu yang dilakukan oleh kelompok elite.

"Jadi kita harus jaga persatuan Indonesia. Ada kalimat jaga persatuan Indonesia yang kita persoalkan adalah para elite ini, kecurangan pemilu ini dibuat oleh mereka, rakyat tidak tahu menahu jadi jangan benturkan antara rakyat," sambungnya.
Dia mengatakan, gerakan rakyat tersebut terucap karena banyak kecurangan dalam Pemilu 2019. Ia pun meminta Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kecurangan dalam pemilu tersebut.

"Maka saya ingatkan sila ke-3 Pancasila jaga persatuan. Saya kira demikian mohon dipahami dan saya ingatkan ternyata elite belum siap berdemokrasi--terutama Bapak Jokowi yang dimuliakan oleh Allah karena dia presiden kita semua--tolonglah yang bisa menghentikan kecurangan adalah bapak sendiri, karena bapak adalah yang bisa mengatur publik ini dengan sebagai orang nomor 1," tuturnya.

Menurutnya, Jokowi bisa memanggil Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendalami soal kecurangan tersebut.

"Kalau itu alasannya KPU, KPU 'kan bisa dipanggil kenapa kok curang atau dengan gentle karena ini tuduhanya curang itung ulang aja lagi nggak usah quick count, itu manual bener serius, dimulai ada 2 saksi dari BPN dan TKN, itu fair, jadi fitnah curang hilang," bebernya.

Menurutnya, people power akan terjadi bila KPU mengumumkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai preiden terpilih.

"Nah kalau nggak gini, tetep dipaksakan apalagi tanggal 22 (Mei) diumumkan Jokowi pemenangnya ya people power terjadi, jangan salahkan saya dong karena yang mau people power bukan cuma saya," tuturnya.

"Oleh karena itu sudi kiranya bapak Jokowi yang dimuliakan Allah sudi kiranyalah hentikan kecurangan ini, hitung ulang lagi bersama-sama, sehingga kita tetap bersaudara dalam konteks berbangsa dan bernegara," tutup Eggi.



Simak Juga 'Eggi Sudjana Bersyukur Jadi Tersangka Makar':

[Gambas:Video 20detik]

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads