Didampingi suaminya, Asep Agus Isnandar (56), Agnes mengaku cukup dengan klarifikasi yang disampaikannya kepada polisi dan tidak mau memperpanjang persoalan.
"Saya rasa tidak akan (membuat laporan) semoga apa yang terjadi saat ini bisa menjadi penggugur dosa saya, biarkan saja," lirih Agnes kepada awak media di ruang Unit III, Satreskrim Polres Sukabumi Kota, malam tadi.
Meski begitu, Agnes berharap beragam postingan dan komentar yang menyudutkan dirinya untuk dihentikan karena klarifikasi kepada pihak kepolisian dan media sudah dia lakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo meminta warga tidak sembarangan mengunggah sesuatu yang belum jelas kebenarannya.
"Beliau secara proaktif datang untuk memberikan klarifikasi, yang kedua saya mengimbau kepada para netizen agar tidak mudah untuk mengupload sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Kalau memang ada informasi sampaikan kepada pihak Polres secara langsung bukan diupload di media sosial," kata Susatyo.
Menurut Susatyo pelaporan langsung bisa menjaga nama baik dan kehormatan orang yang diposting tanpa membuat gaduh.
"Harapannya kondisi di media sosial tidak mempengaruhi kondusifitas di Kota Sukabumi, sehingga kami mengimbau tidak lagi diviralkan tidak lagi diteruskan informasi-informasi terkait ibu Agnes ini dan mulai malam ini clear pihak kepolisian masih mendalami siapa sebenarnya pengunggah atau perekam video tersebut," beber Susatyo.
Sebelumnya, jagat media sosial dibuat gaduh dengan tuduhan yang menyebut bahwa wanita perekam aksi ancaman penggal kepala Presiden Jokowi merupakan seorang guru di Sukabumi bernama Agnes Kusumahandari (53). Agnes, yang merasa dirugikan atas tudingan tersebut melapor ke Polres Sukabumi Kota.
Tudingan yang menyebut Agnes sebagai wanita yang merekam aksi penggal kepala Jokowi salah satunya disebarkan oleh akun Facebook bernama Relawan Jokowi Sejati. Tudingan tersebut diunggah sekitar pukul 17.09 WIB pada Minggu (12/5).
"Ternyata Guru SDN Pakujajar Sukabumi. Gaji ke-13 jangan dikasih. Belum afdol kalau ibu perekam video ancaman pemenggalan kepala Presiden Jokowi ini juga belum diciduk," tulis akun Relawan Jokowi Sejati.
Postingan itu dikomentari lebih dari 2.000 pengguna Facebook dan dibagikan sebanyak 1.530 kali. Ada juga berbagai postingan yang terkait tudingan terhadap Agnes mewarnai kolom komentar.
Simak Juga "Klarifikasi Agnes, Guru SD yang Dikaitkan Video Penggal Jokowi":
(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini