.webp)
Sejak awal Ramadhan, penjualan ikan asap di tempat tersebut meningkat hingga 50 persen. Seperti yang disampaikan salah satu pedangan, Ninia (28).
Menurut Ninia, ikan asap yang banyak diburu pelanggan yakni jenis cakalang. Ninia tidak heran lantaran tahu bahwa ikan tersebut memang lebih gurih jika dibandingkan jenis ikan yang lain.
Selama Ramadhan, Ninia mengaku meraup omzet Rp 1 juta setiap harinya. Penjualan meningkat jika dibandingkan hari biasa yang hanya meraup Rp 500 ribu.
"Mulai awal Ramadhan, jualan ikan asap laris manis dibeli pelanggan. Alhamdulillah ini benar-benar berkah, karena hampir setiap hari dagangan ludes terjual," kata Ninia, Senin (13/5/2019).
Ninia menambahkan, selama Ramadhan ikan asap tidak hanya diburu warga sekitar. Tapi juga para pengguna jalan yang melintas di Jalur Pantura.
"Ramadhan bukanya mulai siang pukul 14.00 WIB hingga sore 17.00 WIB, dan saat sore baru ramai-ramainya pembeli," tambahnya.
Kemudian seorang pembeli Alfia memilih membeli ikan asap untuk menu berbuka puasa lantaran rasanya yang enak. "Enak rasanya Mas makanya beli ikan asap. Selain murah, ikan asap bisa diolah jadi berbagai masakan," ujarnya.
Selain ikan cakalang, ada banyak jenis ikan asap lainnya yang bisa dipilih pelanggan. Seperti ikan asap patin, pari, marlin dan cucut.
Untuk satu tusuk ikan asap, harganya bervariasi mulai Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu. Tergantung jenis dan ukuran ikan asap.
Ikan asap merupakan olahan ikan segar yang dengan cara diasap. Ikan asap bisa dikatakan matang jika warnanya sudah berubah menjadi kuning keemasan. Teknik pengasapan menjadi salah satu cara warga Pedalungan Probolinggo untuk mengolah hasil tangkapan para nelayan. (sun/fat)
