Silang pendapat PD-BPN kali ini dimulai dari pernyataan Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Jansen Sitindaon yang mengungkap dukungan ke Prabowo Subianto membuat suara untuk PD turun. Meski menurutnya, hal itu risiko dari memilih capres yang diusung.
"Kami 7 bulan ini sudah membuktikan serius kok memenangkan Prabowo. Bahkan karena dukung Prabowo ini suara partai kami turun. Caleg seperti saya ini tidak dipilih karena politik identitas," ujar Jansen kepada wartawan, Sabtu (11/5). Pernyataan Jansen itu menanggapi pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono, yang meminta Demokrat keluar dari koalisi Prabowo-Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berang lantaran Demokrat disebut tak berkontribusi menaikkan suara pasangan nomor urut 02 itu. Jansen pun menyinggung setan gundul yang memberi data klaim kemenangan 62%.
"Kami sebenarnya sudah tidak ingin lagi berbantah-bantahan terkait persoalan angka 62% itu ya. Yang pasti, secara fakta, sampai saat ini kami belum melihat satupun yang mampu menunjukkan data angka kemenangan 62% tersebut, termasuk setan gundul yang memberikan data tersebut ke Pak Prabowo pun belum bisa membuktikannya," kata Jansen.
"Dan Bang Sandiaga Uno sendiri Wapres Pak Prabowo juga kan sudah menyatakan tidak tahu sumber angka 62% itu dari mana," imbuhnya.
BPN sendiri mengaku bingung dengan pernyataan Jansen. BPN menyebut partai-partai di Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandiaga mengalami kenaikan suara karena bekerja sungguh-sungguh di pilpres.
"Saya tidak sepakat dengan orang mendukung Pak Prabowo suara partai turun. Yang ada suara partai itu malah menambah," kata juru bicara BPN, Andre Rosiade.
Andre kemudian memberikan contoh parpol dalam koalisi yang mengalami kenaikan elektabilitas, mulai dari Partai Berkarya kemudian PKS dan PAN. Andre menegaskan pihaknya tidak pernah menjual politik identitas.
"Gerindra tidak pernah jualan politik identitas. Kami fokus itu, Jansen tahu, baik Gerindra maupun BPN dan teman-teman di BPN itu fokusnya tiga isu. Pertama soal ekonomi, kedua soal ketersediaan lapangan pekerjaan, yang ketiga soal harga-harga kebutuhan bahan pokok terjangkau, termasuk harga listrik diturunkan kalau Pak Prabowo (terpilih). Itu fokus kami," jelas Andre.
Senada dengan Jansen, Wasekjen PD, Andi Arief, juga bicara perjuangan PD di Pemilu 2019, baik untuk Pileg maupun Pilpres. Andi mengatakan, selama ini, partainya bekerja dengan cara benar.
Menurut Andi Arief, rakyat bisa menilai partai mana yang benar-benar menjalankan fungsi sebagai oposisi selama 5 tahun pemerintahan Jokowi. Sikap Partai Demokrat pun bisa dilihat.
"Silakan saja menilai apakah Partai Demokrat menjalankan fungsi itu atau partai lain. Biar tahu yang mana yang abu-abu dan yang pura-pura oposisi," kata Andi.
Simak Juga "Panas Hubungan Demokrat di Koalisi Prabowo-Sandi":
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini