Medsos Dinilai Alat Efektif Menekan Hoax di Pemilu 2019

Medsos Dinilai Alat Efektif Menekan Hoax di Pemilu 2019

Andi Saputra - detikNews
Minggu, 12 Mei 2019 11:01 WIB
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Pemilu serentak 2019 diwarnai berbagai hoax yang masif yang disebar lewat medsos. Guna memeranginya, hoax tersebut dilawan lewat medsos yang dinilai efektif menekan berita bohong menjadi viral.

"Keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di media sosial adalah strategi komunikasinya yang benar. Mereka fokus dan terarah kepada substansi dan akurasi. Bukan sekedar sebanyak-banyaknya isu dan percakapan," ujar Direktur PolitcaWave Sony Subrata dalam keterangan resminya, Minggu (12/5/2019).


Selama masa kampanye, tim media sosial pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin selalu berkomitmen untuk perang terhadap berita bohong atau hoax. Bagi Sony, berita bohong atau hoax yang kerap menyerang Jokowi-Ma'ruf Amin, sudah benar dilawan atau diluruskan sehingga masyarakat paham informasi mana yang benar dan yang tidak benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim media sosial Jokowi-Ma'ruf Amin juga fokus kepada perlawanan terhadap hoax dan fitnah. Mereka tidak terpancing untuk melawan hoax dengan hoax, melawan fitnah dengan fitnah. Ini adalah strategi komunikasi yang sudah tepat," ujar Sony.


Sony berharap, pada saat pemilihan kepala daerah mendatang, timses tiap kandidat harus belajar dari kampanye media sosial Pilpres 2019 ini, khususnya dari tim media sosial Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Banyak strategi yang bisa digunakan dan banyak strategi yang harus dihindari. Sistem algoritma di PoliticaWave bisa membedakan akun riil dan akun bodong. Karena sejak 2012 algoritma kami terus belajar dari upaya-upaya mereka yang menciptakan akun-akun robot untuk membentuk opini di media sosial. Itu semua kami filter," papar Sony.

Di sisi lain, Sony menilai banyak timses menggunakan kanal-kanal media sosial secara salah, yaitu melakukan kesalahan elementer berupa salah strategi sehingga kurang paham sebuah komunikasi digital.

"Kesalahan ini terjadi karena tim kampanye di media sosial salah menyusun strategi dan kurang memahami bagaimana cara berkomunikasi secara digital yang efektif dan efisien," kata Sony.


Menurut Sony, setiap kampanye digital yang dilakukan oleh tim kampanye, harus dimonitor, diukur, dievaluasi dan kemudian disesuaikan untuk menjadi strategi berikutnya.

"Di PoliticaWave, kami memantau masa kampanye secara penuh, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, mencakup Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, Kaskus, dan berbagai forum diskusi, termasuk sekitar 400 media online di dalam dan luar negeri. Dari analisa kami, terlihat strategi komunikasi timses yang berhasil dan yang gagal," pungkas Sony. (asp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads