Di tempat wisata yang berlokasi di Desa Gelung Kecamatan Panarukan ini, terdapat perpustakaan terapung yang siap membuat nyaman ngabuburit pengunjung.
Pengamatan detikcom menyebutkan, di perpustakaan apung yang berjarak sekitar 30 meter dari bibir pantai ini, pengunjung bisa santai sambil membaca aneka macam buku. Sembari menikmati keindahan alam dan desiran angin laut, pengunjung juga bisa membaca buku sambil duduk atau bahkan rebahan di atas jembatan kayu yang jadi penghubung perpustakaan dengan tapi pantai. Suasananya santai dan sejuk, lho..!!!
Tak heran, sejak memasuki bulan ramadhan tingkat kunjungan wisatawan ke lokasi wisata Grand Pathek ini cenderung meningkat. Khususnya saat sore hari, banyak pengunjung datang dengan maksud ngabuburit di lokasi wisata yang dikelola pemerintah desa setempat tersebut.
"Sejak ramadhan, pengunjung hari biasa mencapai tiap harinya bisa 50 - 70 orang. Kalau liburan biasanya sampai 300 orang. Selain perpustakaan apung, di sini juga ada wahana lain, seperti kolam renang, terapi ikan di kolam, lokasi swafoto, dan lainnya," kata Thomas, penjaga loket di pintu masuk Grand Pathek Situbondo.
Perpustakaan terapung yang ada di lokasi wisata Grand Pathek menyediakan aneka ragam buku yang bisa dibaca pengunjung. Mulai buku tentang alam, tentang kelautan, pertanian, buku untuk anak-anak, dan sebagainya. Pengunjung juga tidak harus mahal untuk bisa sampai di perpustakaan terapung.
Hanya cukup dengan merogoh kocek Rp 3.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati aneka wahana di dalam lokasi wisata Grand Pathek, termasuk perpustakaan apung.
"Saya ke sini kebetulan membawa saudara yang baru datang dari Tulungagung. Di sini enak, bisa ngabuburit sambil berwisata dan belajar untuk nambah wawasan," tandas pengunjung asal Kecamatan Panji bernama Aris Purdianto, di perpustakaan terapung, Senin (13/5/2019).
Perpustakaan terapung sendiri memiliki luas 54 meter persegi dan luas lantai 118 meter persegi. Bangunan perpustakaan apung itu berada di jarak sekitar 30 meter dari bibir pantai dan dihubungkan dengan jembatan. Saat diresmikan beberapa bulan lalu, perpustakaan terapung sudah mengoleksi sedikitnya 1.180 buku. Mulai buku untuk kalangan pelajar, anak-anak, hingga masyarakat umum.
Di tempat wisata yang berlokasi di Desa Gelung Kecamatan Panarukan ini, terdapat perpustakaan terapung yang siap membuat nyaman ngabuburit pengunjung.
Pengamatan detikcom menyebutkan, di perpustakaan apung yang berjarak sekitar 30 meter dari bibir pantai ini, pengunjung bisa santai sambil membaca aneka macam buku. Sembari menikmati keindahan alam dan desiran angin laut, pengunjung juga bisa membaca buku sambil duduk atau bahkan rebahan di atas jembatan kayu yang jadi penghubung perpustakaan dengan tapi pantai. Suasananya santai dan sejuk, lho..!!!
Tak heran, sejak memasuki bulan ramadhan tingkat kunjungan wisatawan ke lokasi wisata Grand Pathek ini cenderung meningkat. Khususnya saat sore hari, banyak pengunjung datang dengan maksud ngabuburit di lokasi wisata yang dikelola pemerintah desa setempat tersebut.
"Sejak ramadhan, pengunjung hari biasa mencapai tiap harinya bisa 50 - 70 orang. Kalau liburan biasanya sampai 300 orang. Selain perpustakaan apung, di sini juga ada wahana lain, seperti kolam renang, terapi ikan di kolam, lokasi swafoto, dan lainnya," kata Thomas, penjaga loket di pintu masuk Grand Pathek Situbondo.
Perpustakaan terapung yang ada di lokasi wisata Grand Pathek menyediakan aneka ragam buku yang bisa dibaca pengunjung. Mulai buku tentang alam, tentang kelautan, pertanian, buku untuk anak-anak, dan sebagainya. Pengunjung juga tidak harus mahal untuk bisa sampai di perpustakaan terapung.
Hanya cukup dengan merogoh kocek Rp 3.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati aneka wahana di dalam lokasi wisata Grand Pathek, termasuk perpustakaan apung.
"Saya ke sini kebetulan membawa saudara yang baru datang dari Tulungagung. Di sini enak, bisa ngabuburit sambil berwisata dan belajar untuk nambah wawasan," tandas pengunjung asal Kecamatan Panji bernama Aris Purdianto, di perpustakaan terapung.
Perpustakaan terapung sendiri memiliki luas 54 meter persegi dan luas lantai 118 meter persegi. Bangunan perpustakaan apung itu berada di jarak sekitar 30 meter dari bibir pantai dan dihubungkan dengan jembatan. Saat diresmikan beberapa bulan lalu, perpustakaan terapung sudah mengoleksi sedikitnya 1.180 buku. Mulai buku untuk kalangan pelajar, anak-anak, hingga masyarakat umum. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini