Selama dua hari, Jumat-Sabtu (10-11/5/2019), 25 grup patrol dari perwakilan masing-masing kecamatan unjuk kebolehan. Tidak hanya menyajikan alunan musik bambu yang khas. Masing-masing grup patrol juga mengaransemen syair-syair religi yang sarat dengan puja-puji kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad.
Bahkan untuk melengkapi penampilannya, para peserta memakai kostum panggung yang menarik. Tak hanya di panggung utama di RTH Taman Blambangan, para peserta patrol juga berkeliling ke kampung-kampung di sekitar Kota Banyuwangi. Jarak tempuhnya lumayan jauh, sekitar 8 KM.
"Ini tradisi dari daerah kami. Setiap ramadhan selalu diisi dengan kegiatan patrol keliling kampung untuk membangunkan orang sahur," ujar Nanang Santoso, peserta dari Kecamatan Sempu, kepada detikcom.
Nanang mengaku, keikutsertaannya dalam ajang ini sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya masyarakat khas Banyuwangi. Selama satu sebulan penuh dirinya bersama dengan grup yang dibentuk desa, berlatih untuk tampil apik dalam ajang ini.
![]() |
"Sebulan penuh kita berlatih. Agar bisa tampil maksimal. Selain itu ini upaya regenerasi terhadap musik patrol di Banyuwangi," pungkasnya.
Musik patrol sendiri memanfaatkan bambu sebagai medianya. Batang bambu dipotong sesuai dengan ruasnya dan diberi lubang kecil memanjang di salah satu sisinya. Semakin besar diameter bambu maupun besaran lubang akan mempengaruhi suara yang dikeluarkan oleh alat musik patrol.
Tradisi musik patrol yang telah mengakar cukup kuat di tengah masyarakat Banyuwangi itulah, yang coba dilestarikan oleh Pemkab Banyuwangi. Gelaran Festival Patrol menjadi bagian untuk menghidupkan khazanah tradisi.
"Selain itu, kita juga mencoba untuk mengemas tradisi patrol ini menjadi atraksi budaya yang menarik kunjungan wisatawan," ungkap Anas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku untuk membangun industri pariwisata, salah satunya adalah atraksi. Semakin unik dan khas atraksi yang ditampilkan, semakin membuat orang ingin melihatnya.
"Patrol ini merupakan atraksi khas yang tak banyak daerah lain mengemasnya menjadi pertunjukan. Banyuwangi memulainya," pungkas Anas.
Simak juga video Es Matcha Milk Mutiara nan Menggoda:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini