Tim Arkeolog Kembali Telusuri Jejak Manusia Gua Pawon

Tim Arkeolog Kembali Telusuri Jejak Manusia Gua Pawon

Yudha Maulana - detikNews
Sabtu, 11 Mei 2019 16:29 WIB
Ekskavasi di Gua Pawon. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Bandung Barat - Tim Arkeologi Jabar kembali melakukan ekskavasi di Gua Pawon, Gunungmasigit, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sejak 7 Mei 2019. Ekskavasi ini merupakan penelitian lanjutan untuk menelusuri jejak kehidupan manusia prasejarah di era akhir Pleistosen yang pernah hidup di masa lampau.

Dari penelitian yang dilakukan sejak 2003, arkeolog menemukan tujuh rangka manusia dari lima kronologi (pertanggalan karbon) yang menguatkan kesimpulan bahwa manusia Pawon hidup pada zaman era Pleistosen Akhir - Awal Holosen.

"Pada penelitian 2018-2019, kita ingin melihat apakah manusia Gua Pawon ini tinggal di ruang ini saja atau tidak, karena masih ada lapisan di bawah reruntuhan atap ini," ujar Kepala Tim Arkeolog Lutfi Yondri saat ditemui detikcom di area ekskavasi, Sabtu (11/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Arkeolog Kembali Telusuri Jejak Manusia Gua PawonFoto: Yudha Maulana
Tujuh rangka yang ditemukan berada di kedalaman 3,2 meter. "Ada periode kehidupan sebelum atap gua runtuh, setelah runtuh pun Gua Pawon ini tetap dihuni hal ini dibuktikan dengan penemuan fragmen tembikar," kata Lutfi.

Tim arkeolog pun semakin semangat untuk mencari tahu, kehidupan sosial dari manusia prasejarah itu setelah menemukan ribuan fragmen. Alhasil sejumlah ahli dari lintas keilmuan pun dilibatkan untuk mengetahui umur , makanan yang dikonsumsi dan cara manusia Gua Pawon bertahan hidup.

"Kita libatkan para geolog dengan spesialis Paleontologi untuk mengklasifikasikan jenis binatang, kemudian teman-teman odontologi forensik untuk menjelaskan umur manusia Pawon itu," tuturnya.

Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, muncul dugaan rentang usia Manusia Gua Pawon yang berada di angka 17 hingga 35 tahun. Namun dari hasil riset dari kedokteran gigi, ditemukan usia kematian yang lebih pasti.

"Dari pengujian odontologi forensik, umur mati Manusia Gua Pawon rata-rata di angka 33-36 tahun," ucap Lutfi.


Untuk jenis makanan yang dikonsumsi, dari hasil analisis forensik gigi ditemukan bukti bahwa Manusia Pawon tak hanya makan protein seperti babi dan hewan buruan lainnya. Mereka juga menyantap karbohidrat seperti umbi-umbian, biji-bijian dan serat tumbuhan.

"Ya bukti itu terlihat dari hasil lab mengenai gigi manusia prasejarah," katanya.

Tim Arkeolog Kembali Telusuri Jejak Manusia Gua PawonTim Arkeologi Jabar melakukan ekskavasi di Gua Pawon, Gunungmasigit, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, sejak 7 Mei lalu. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Dari pantauan detikcom, ratusan fragmen dari berbagai jenis ditemukan, mulai dari fragmen tembikar, rangka hewan dan cangkang moluska.

Fragmen tersebut didapatkan setelah tim arkeolog dibantu warga setempat melakukan penggalian dan pengayakan. Fragmen yang ditemukan kemudian dibilas hingga bersih, dikeringkan lalu dibungkus untuk penelitian lebih lanjut.

"Kita masih akan melakukan ekskavasi secara horizontal dengan kedalaman 3,2 meter. Ada kemungkinan harus diperdalam untuk untuk menjawab pertanyaan soal migrasi (manusia prasejarah) di wilayah barat, karena Jabar punya periode budaya yang lebih tua," tuturnya.

Rencananya, ekskavasi ini akan terus dilangsungkan hingga 30 Mei 2019. "Ya lumayan, penelitian sambil ngabuburit," ucap Lutfi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads