Pemberian nama Aminah Shagar ini sesuai nama rumah sakit tempat TKW tersebut dirawat di Arab Saudi. Aminah bersama tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat tiba di RSUD Al-Ihsan, Jumat (10/5) siang. Sebelumnya, Aminah dirawat di Rumah Sakit RS Polri Jakarta.
Direktur RSUD Al Ihsan Undang Komarudin mengatakan secara garis besar pihaknya sudah mendapatkan data-data rujukan dari RS Polri Jakarta. Data-data tersebut nantinya akan dievaluasi kembali sesuai dengan kondisi pasien sesuai dengan hasil pemeriksaan di RSUD Al Ihsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RSUD Al Ihsan akan memberikan asuhan perawatan dan medis secara intensif agar pasien benar-benar pulih serta boleh pulang.
"Paling lama perawatan pasien itu tiga sampai empat hari, pasien harus sudah sembuh. Ada target-target dari sudut penyakit yang bisa disembuhkan hingga tiga sampai empat hari, ada toleransi di tujuh hari. Strok paling banyak HCU hampir dua minggu perawatan totalnya," tutur Undang.
Selain itu, kondisi pasien akan dikonsultasikan ke bagian rehabilitasi medik agar perawatan pasien lebih maksimal. Terutama perkembangan dalam berbicara dan pergerakan kaki serta tangan kanan Aminah yang masih kaku.
Sekadar diketahui, pada 2015 lalu Aminah ditemukan tergeletak di jalanan Arab Saudi dengan kondisi strok, tidak bisa mengingat identitas dan berbicara. Kemudian, pihak setempat membawanya ke rumah sakit untuk dirawat. Empat tahun lamanya dia dirawat hingga akhirnya diberi nama Aminah. Pada September 2018, Aminah dipulangkan dari Arab Saudi ke Indonesia.
![]() |
"Komunikasi lisan masih sulit. Tangan kiri bisa dipakai untuk makan dan minum, tapi kalau duduk enggak bisa lama," ujar Ema.
Soal pembiayaan, karena yang bersangkutan belum diketahui nama aslinya, menurut Ema, otomatis tidak memiliki nomor induk kependudukan. Pasien tidak bisa menggunakan fasilitas JKN KIS atau BPJS Kesehatan.
"Tapi di Jabar itu tetap menyediakan pembiayaan bagi masyarakat yang tidak di-cover oleh JKN atau BPJS. Bagi masyarakat terlantar, sesuai dengan Pergub Nomor 38 Tahun 2017, bisa dibiayai pasien seperti TKI ini," tuturnya.
"Kalau Bu Aminah beda, pengecualian. Kami akan berkoordinasi dengan Dinsos dan Disduk, ke depan akan didaftarkan di KK Panti kalau beberapa waktu ke depan belum ketemu keluarga. Tapi insyaallah, ini melibatkan lintas sektor, mudah-mudahan cepat ketemu," kata Ema menambahkan. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini