Salah seroang pengusaha jajalan Alen-alen, Isnadi, warga Dusun Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, mengatakan peningkatan permintaan sudah terjadi sejak awal puasa. Untuk memenuhi lonjakan permintaan pihaknya juga ikut meningkatkan jumlah produksi.
"Kalau di tempat kami pada hari-hari biasa produksinya sekitar 1,2 kwintal/hari, sedangkan saat ini kami tingkatkan jadi 2 kwintal lebih, sehingga kalau dihitung ya sekitar 80 persen peningkatannya," kata Isnadi, Kamis (9/5/2019).
Meskipun menambah jumlah produksi namun ia tidak mampu memenuhi jumlah permintaan para pedagang maupun konsumen. Hak ini dipengaruhi oleh terbatasnya kapasitas produksi serta tenaga.
"Kebetulan di sini masih menggunakan tenaga manual, sehingga tenaganya sangat terbatas. Sebetulnya kalau permintaan masih banyak," imbuhnya.
![]() |
Isnadi mengaku, jajanan khas Trenggalek tersebut rata-rata dipasok kepada para pedagang di pusat oleh-oleh di Jalan Raya Trenggalek-Tulungagung, selain itu juga dipasok ke beberapa pedagang di wilayah Tulungagung, Blitar, dan Malang.
"Padahal kami tidak mengantarkan langsung, tapi para pedagang sendiri yang ke sini. Apalagi kalau nanti sudah mendekati lebaran, permintaan akan lebih banyak," imbuhnya.
Untuk menyiasati tingginya permintaan pasar, Isnadi biasanya akan membagi stok kepada masing-masing pelanggannya, sebab apabila tidak dibagi akan diborong langsung oleh beberapa pedagang saja.
"Alhamdulillah, setiap puasa permintaan cukup banyak," jelasnya. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini