Hal itu diungkapkan oleh karyawan Rafli, Arif (19) di Jalan Mukhtar Tabrani, Kota Bekasi. Menurutnya, selain di lokasi tersebut, Rafli juga punya toko handphone di lokasi lain.
"Ada 4 toko, wilayah Pondok Ungu Permai, Candrabaga, Taman Harapan Baru, sama ini (di Jalan KH Muchtar Tabrani). Saya juga suka dipindah-pindah (cabang)," kata Arif kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Loker nggak bisa ngecek karena karyawan punya loker masing-masing. Karyawan nggak ada yang tahu kalau ada barang (bahan peledak) di situ. Kita kurang tahu juga sih nggak pernah ngecek terkunci atau enggak (lokernya)," tuturnya.
Di dalam toko terdapat 34 loker. Akan tetapi, para karyawan tidak ada yang bisa membuka loker terseburt
"Akses ke loker itu nggak ada yang tahu, kita nggak ada yang tahu kalau isinya itu (bom). Di toko nggak ada ruang khusus sih," tambahnya.
Menurutnya, Rafli jarang datang ke toko dan hanya mengawasi lewat rekaman CCTV. Rafli hanya datang ke toko selama seminggu sekali.
"Terkahir ketemu 2 atau 3 hari yang lalu, dia cuma nyuruh doang terus pergi lagi. Nggak pernah nyuruh-nyuruh (berlebihan) sih, cuma packaging (aksesoris) aja," tuturnya.
Sebelumnya, Densus 88 Polri menggeledah 'Wanky Cell' pada Rabu (8/5) kemarin. Di sana ditemukan dua buah bom dan bahan kimia serta serbuk yang diduga mengandung bahan peledak.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini