Tertipu Bocah yang Dianiaya, Saksi Hanya Kenal Habib Bahar Via Medsos

Tertipu Bocah yang Dianiaya, Saksi Hanya Kenal Habib Bahar Via Medsos

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 09 Mei 2019 13:48 WIB
Habib Bahar bin Smith (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung - Habib Bahar bin Smith mengaku bukan sebagai sosok terkenal. Dia menegaskan hanyalah orang biasa.

Hal itu disampaikan Bahar yang duduk sebagai terdakwa kasus penganiayaan dua korban dalam persidangan yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Bandung di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (9/5/2019).


Bahar saat itu menanyakan kepada Hamid Isnaeni yang dihadirkan sebagai saksi meringankan dalam persidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa Anda begitu yakin? Tahu dari mana habib Bahar?" tanya Bahar.

"Di sosmed (sosial media) habib Bahar kan terkenal," jawab Hamid.

"Enggak ah (tak terkenal), biasa saja," kata Bahar.

Bahar lantas menanyakan alasan Hamid memberikan uang hotel sebesar Rp 220 ribu dan uang Rp 4 juta hasil urunan rekan-rekannya.

"Terus apa alasan anda memberikan uang hotel, itu apa alasannya? Karena dia seorang habib Bahar? Memang habib Bahar itu siapa sih?" tutur Bahar.

"Ya saya melihat habib Bahar itu ahlulbait," kata Hamid.

"Apa itu ahlulbait?" Bahar bertanya.

"Turunan Rasulullah," ujar Hamid.


Dalam kesaksiannya, Hamid mengaku orang pertama yang menemui bocah Cahya Abdul Jabar dan Muhammad Khoerul Aumam Al Mudzaqi alias Zaki di Bali. Saat di Bali, kedua korban penganiayaan yang dilakukan Bahar itu memang mengaku sebagai habib Bahar.

Selagi di Bali, kedua korban mengaku kehilangan uang Rp 6 juta kepada Hamid dan rekan-rekannya. Lalu Hamid memberi uang Rp 220 ribu untuk hotel dan Rp 4 juta hasil urunan rekan-rekan Hamid. Belakangan ulah dua korban tersebut terbongkar.


Bahar bin Smith: Orang Mengaku Habib Harus Dipukul dan Dipenjara!

[Gambas:Video 20detik]

(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads