Antisipasi Aksi Massa, Polisi Jaga Kantor Bawaslu di Kota Malang

Antisipasi Aksi Massa, Polisi Jaga Kantor Bawaslu di Kota Malang

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 09 Mei 2019 12:10 WIB
Kantor Bawaslu Kota Malang dijaga polisi/Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Ratusan polisi diterjunkan mengamankan kantor bawaslu dan gudang KPU Kota Malang. Langkah ini menyusul adanya informasi 'serangan' dari kelompok tertentu.

Pantauan detikcom, belasan personel dari Polres Malang Kota berjaga di kantor Bawaslu di Jalan Teluk Cenderawasih, Kota Malang.

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri menyatakan kehadiran tersebut sebagai bentuk antisipasi akan adanya gerakan dari kelompok tertentu dengan sasaran kantor KPU, Bawaslu dan gudang KPU.

"Ini antisipasi pengamanan di KPUD, Bawaslu, gudang KPU dan GOR Ken Arok. Ini sebagai langkah merespon beredarnya informasi di media sosial bahwa pada tanggal 9 Mei, ada gerakan dari kelompok tertentu," ungkap Asturi di kantor Bawaslu Kota Malang Jalan Teluk Cenderawasih, Kamis (9/5/2019).

Sesuai informasi itu, lanjut Asfuri, mereka akan mendatangi KPU serta Bawaslu Kota Malang. Maksud dan tujuannya, Asfuri mengaku belum dapat mengetahui secara pasti.


"Pengamanan sebagai bentuk antisipasi juga kita gelar di GOR Ken Arok, setelah kemarin beredar informasi akan ada deklarasi kemenangan dari pasangan capres cawapres. Meskipun sudah ada surat pembatalan dari kegiatan itu, tetapi tetap kita antisipasi," terang Asfuri.

Dia mengatakan, sebanyak 250 personel diterjunkan untuk mengamankan beberapa lokasi tersebut hari ini. "Personel kita sebar di empat tempat, yakni KPUD, Bawaslu, GOR Ken Arok dan gudang KPU," sambung Asfuri.

Informasi yang diterima di kalangan awak media, bahwa hari ini sekelompok orang akan mendatangi Bawaslu Kota Malang untuk mengembalikan barang bukti praktek money politik yang diterima warga.

Divisi Sengketa Pemilu Bawaslu Kota Malang Rusmi Fahrizal mengatakan, bahwa pihaknya tak mengetahui secara pasti informasi yang beredar hingga personel kepolisian diterjunkan untuk mengamankan kantor lembaganya hari ini.

"Kalau hari Senin kemarin, ada dua gelombang warga yang akan menyerahkan amplop berisi uang Rp 50 ribu, yang disampaikan sebagai bentuk money politik. Karena hanya menyerahkan, kami kemudian meminta mereka membawa kembali uang tersebut. Karena kami bukan lembaga pengumpul uang, jika ingin melaporkan, kenapa tidak saat selesai menerima," ungkap Rusmi terpisah.

Dalam proses itu, kata dia, warga yang datang sempat mengatakan bahwa amplop diberikan oleh seseorang agar mencoblos partai politik tertentu pada pemilu serentak kemarin. "Katanya soal Pilpres, mereka yang datang berasal dari Kecamatan Klojen dan Lowokwaru," tegas Rusmi.


Simak Juga "Bawaslu Investigasi Temuan Ribuan Form C1":

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.