Kenal dengan Jokowi-Prabowo, Menhan Yakin Penetapan Pemenang Pilpres Aman

Kenal dengan Jokowi-Prabowo, Menhan Yakin Penetapan Pemenang Pilpres Aman

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 08 Mei 2019 14:30 WIB
Menhan Ryamizard Ryacudu (Foto: Istimewa)
Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu percaya tahapan Pemilu 2019 sampai penetapan pemenang berjalan dengan aman dan damai. Ryamizard mengatakan mengenal kedua capres, Joko Widodo (Jokowi) ataupun Prabowo Subianto.

"Saya rasa tidak (rusuh) lah. Bangsa ini mengerti, baik satu atau dua, tidak akan sampai begitu. Kecuali ada orang-orang tertentu, lain, di luar kelompok itu. Pak Jokowi saya tahu orangnya. Pak Prabowo saya juga tahu orangnya, satu leting kok. Empat tahun sama-sama, kemudian puluhan tahun sama-sama. Nggak mungkin begitu-begitu," ucap Ryamizard kepada wartawan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (8/5/2019).


Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) itu meminta semua masalah diselesaikan secara hukum. Namun bukti soal kecurangan harus ditunjukkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini ya, kalau kita warga negara yang baik, selesaikan masalah dengan hukum. Kalau tidak puas, buka bersama-sama. Mana yang kurang kalau dia misalnya bilang begitu, KPU dan lain-lain sampaikan, oh ini memang curang. Oh ini tidak curang... ya kalau tidak curang, ya, semua terima... begitu. Harus terima. Pokoknya, pokoknya, pokoknya nggak bagus. Harus ada bukti hukum," ucapnya

Ryamizard berharap gerakan people power yang berjalan inkonstitusional tidak terjadi. Menurutnya, gerakan itu bisa merusak persatuan bangsa Indonesia.

"Ya mudah-mudahan nggak ada, kalau ada ya selesai secara hukum. Saya Menteri Pertahanan tidak suka itu. Karena kenapa? people power itu merusak bangsa ini," ucap Ryamizard.


People power, disebut Ryamizard, berpotensi menjadi gerakan makar. Akan ada tindakan jika salah satu kelompok melakukan makar.

"Mudah-mudahan tidak ada, kalau people power dipaksakan, ya, itu makar. Kalau makar ada hukumannya. Jadi sesuatu yang dipaksa-paksakan, itu harus ada hukumannya," kata Ryamizard.


Tonton Blak-blakan Aa Gym, Menyikapi Perbedaan Pasca-pilpres:

[Gambas:Video 20detik]

(aik/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads