"Mari kita sambut bulan Ramadan 1440 Hijriyah yang pernuh berkah ini dengan penuh suka cita, di mana Allah SWT akan melipatgandakan segala hal yang bersifat positif. Untuk itu mari kita jaga persatuan, yang tadinya berbeda-beda pilihan bahkan ada yang saling membully, sekarang harus rukun, mari saling mengasihi, saling berbuat baik dan saling support antar sesama umat muslim," ujar Hendi, dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2019).
Hal itu disampaikannya sebelum melakukan pemencetan tombol sirine sebagai tanda dimulainya bulan Ramadhan tahun 1440 Hijriyah di Masjid Agung Kauman Semarang, Minggu (5/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga menyampaikan terkait hal yang identik dengan pelaksanaan bulan puasa, yaitu sweeping. Ia meminta kepada masyarakat Kota Semarang untuk dapat saling menghormati dan dapat melaporkan kepada Pemerintah Kota Semarang jika menemukan tempat-tempat yang tidak layak dibuka pada bulan Ramadan.
"Jangan main hakim sendiri seperti melakukan sweeping oleh organisasi masyarakat. Cukup laporkan ke kami, biar kita komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak Kepolisian agar kemudian dilakukan penindakan. Ini kami lakukan agar Ramadhan di kota Semarang dapat berjalan dengan sejuk dan umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Semarang, H Erfan Subahar menyebutkan bahwa penentuan awal ibadah puasa ini merupakan ketentuan rukyah yang telah disepakati untuk dimulainya puasa.
"Untuk itu mari kita manfaatkan secara maksimal. Karena bulan Ramadan ini sudah ditunggu-tunggu. Alhamdulilah sudah berkah di bulan rajab dan di bulan syakban semoga keberkahan itu datang pula di bulan Ramadan ini. Mari semuanya kompak, sujud yang mantap agar islam dan kemuliaan bisa kita capai," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini