Sambut Ramadhan, Wali Kota Semarang Buka Pawai Budaya Dugderan

Sambut Ramadhan, Wali Kota Semarang Buka Pawai Budaya Dugderan

Raras Prawitaningrum - detikNews
Sabtu, 04 Mei 2019 09:45 WIB
Foto: Pemkot Semarang
Semarang - Menyambut Ramadhan, warga Semarang menyambut gembira bulan suci yang penuh berkah ini. Hal tersebut terlihat dari riuhnya pawai budaya dugderan, tradisi masyarakat Kota Semarang dalam menyambut bulan puasa.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi hadir membuka kegiatan pawai budaya dugderan. Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini mengungkapkan pawai budaya dugderan merupakan kegiatan dalam upaya melestarikan budaya menjelang bulan suci Ramadhan.

"Ini adalah tradisi menyambut bulan Ramadhan di Kota Semarang. Kita menjadi bagian generasi yang melestarikan dan nguri-uri budaya dugderan di Kota Semarang," ujar Hendi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 10.000 pelajar yang mewakili 1.426 sekolah di Kota Semarang tumpah ruah mengikuti pawai di Lapangan Simpanglima, Jumat (3/5/2019). Menurut Hendi, menyambut bulan Ramadhan bukanlah menahan haus dan menahan lapar. Namun juga meningkatkan hal-hal yang baik dan positif seperti membantu sesama yang masih membutuhkan bantuan, khususnya di Kota Semarang.


Pada kesempatan yang sama, ia memberikan apresiasi kepada panitia dan para pelajar yang bersemangat mengikuti pawai budaya dugderan.

''Rangkaian acara ini semua membutuhkan energi yang luar biasa. Alhamdulillah kerja sama dengan siswa, panitia, dan wali murid terlaksana dengan baik dan yang lebih membanggakan ini merupakan wujud sebuah gotong royong,'' katanya.

Hendi juga mengatakan pawai budaya dugderan diyakini menjadi salah satu event untuk menarik minat wisatawan dari luar daerah agar turut terlibat dan menyaksikan kegiatan ini.

"Harapannya dari tahun ke tahun wisatawan yang datang ke Kota Semarang semakin banyak. Mereka kemudian berbelanja di Semarang, menginap di Semarang, duitnya berputar di Semarang dan Insya Allah ekonomi di Semarang tumbuh pesat dan berkembang baik," ucapnya.

Hendi pun berharap tradisi seperti pawai budaya dugderan terus dipertahankan.


"Semakin sering ada pertemuan-pertemuan besar, semakin sering ada event-event seperti ini maka kekompakan masyarakat akan selalu terjaga, silaturahminya nyambung terus, dan pesan pesan bahwa sebentar lagi Ramadhan pasti akan sampai," pungkasnya.

Pawai budaya dugderan melibatkan 16 kecamatan dan sejumlah organisasi masyarakat. Bahkan rangkaian kereta kencana dan bendi serta konvoi warak raksasa berukuran 6 meter turut memeriahkan kegiatan ini. Warak merupakan hewan mitologi yang menjadi ikon Kota Semarang yang melambangkan keragaman budaya di Kota Semarang.

Selama pawai budaya dugderan berlangsung, Jalan Pemuda ditutup total mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai. Ruas Jalan Piere Tendean dan Jalan Gajahmada juga ditutup secara situasional. Sementara Jalan Imam Bonjol akan diberlakukan sistem dua arah.


Simak Juga 'Sambut Ramadan, Upacara Adat Ngikis Digelar di Ciamis':

[Gambas:Video 20detik]

(idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads