AHY Ketemu Jokowi, BPN Bicara Upaya Memecah Koalisi

Round-Up

AHY Ketemu Jokowi, BPN Bicara Upaya Memecah Koalisi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 03 Mei 2019 20:34 WIB
(Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta - Pertemuan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) dengan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memicu spekulasi politik terkait bergabungnya Partai Demokrat (PD) ke gerbong koalisi pemerintah. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menegaskan koalisi tetap solid meskipun kubu Jokowi disebut berusaha memecah belah.

Pertemuan Jokowi dan AHY itu dilangsungkan di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka, Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019). Pertemuan Jokowi dengan putra dari Ketum PD, Susilo Bambang Yudhoyono, itu berlangsung empat mata.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seusai pertemuan, AHY seolah melempar sinyal kuat terkait sikap politik Demokrat. AHY mengaku terhormat diundang oleh Presiden Jokowi.

"Saya menyampaikan salam hormat dari Pak SBY dan Bu Ani dan tentunya saya juga senang tentunya merasa terhormat sebagai warga negara mendapat kesempatan diundang presiden dan bertatap muka langsung," kata AHY.



Pesan paling kentara yang disampaikan AHY yaitu tentang kesiapannya menjadi bagian besar untuk mewujudkan Indonesia semakin baik. AHY mengaku ingin memberikan masukan-masukannya untuk kemajuan bangsa.

"Yang jelas semangatnya adalah kita ingin melihat Indonesia ke depan semakin baik. Kita juga harus terus menyumbangkan pemikiran dan gagasan karena tentunya sebagai semangat demokrasi dan keinginan mewujudkan Indonesia semakin baik ke depan," ujar dia.



Gayung seolah bersambut. Jokowi memuji AHY sebagai politikus muda. Mantan Wali Kota Solo itu menyebut pertemuannya dengan AHY sebagai bentuk silaturahmi. Sama dengan AHY, Jokowi juga bicara soal pesan memajukan negara.

"Pertemuan saya dan Mas AHY ini adalah silaturahmi yang baik, berpayung semangat kebangsaan untuk senantiasa bersama-sama memajukan Indonesia," imbuh Jokowi.



Pesan yang disampaikan oleh AHY setelah pertemuan dengan Jokowi itu diterjemahkan Tim Kampanye Nasional (TKN) sebagai sebuah bentuk keretakan koalisi Prabowo-Sandiaga. Perahu koalisi pasangan 02 disebut mulai oleng.

"Itu menunjukkan perahu koalisi 02 semakin besar keretakannya, sehingga para penumpangnya tidak dalam perahu koalisi itu sudah mulai beramai-ramai mengambil pelampung penyelamat, meninggalkan perahu retak dan bergabung ke kapal kokoh yang sedang berlayar," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, kepada wartawan, Kamis (2/5/2019).



Bantahan pun datang dari BPN Prabowo-Sandiaga. BPN menegaskan semua anggota koalisi tidak goyah dengan godaan yang dilontarkan TKN.

"Tidak ada keretakan sama sekali, meski TKN dan Pak Jokowi berusaha dengan sangat sungguh-sungguh untuk memecah belah. Insyaallah semua anggota koalisi tidak goyah dengan upaya itu," kata Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (2/5/2019) malam.



Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Saleh Daulay, juga menepis soal keretakan di internal koalisi. BPN menegaskan Koalisi Indonesia Adil Makmur masih kokoh dan rukun.

"Sejauh ini, koalisi BPN masih tetap kokoh. Tidak ada yang retak. Komunikasi lintas parpol masih berjalan cukup baik. Semua masih berkomitmen untuk menunggu hasil akhir perhitungan manual," kata Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Saleh Daulay, saat dihubungi, Jumat (3/5/2019).
Halaman 2 dari 2
(knv/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads