Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto M Zaini mengatakan, banjir di Dusun Balong, Desa Banyulegi dan Dusun Klanting, Desa Pulorejo sempat surut pada Rabu (1/5) sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, banjir dari luapan Sungai Lamong ini kembali meningkat menjelang tengah malam tadi.
"Pagi ini tren banjirnya naik. Ini kiriman dari hulu Sungai Lamong, yaitu Bengawan Solo," kata Zaini kepada detikcom, Kamis (2/5/2019).
Banjir juga merendam Desa Tempuran di Kecamatan Sooko. Banjir di kampung ini akibat meluapnya Avur Sungai Gunting. Tak hanya permukiman penduduk, lahan pertanian sekitar 45 hektare juga ikut terendam.
"Ketinggian air di jalan desa 10-20 cm, sedangkan untuk ketinggian air dalam rumah warga 5-7 cm dengan jumlah rumah yang terdampak sebanyak 20 rumah," terang Zaini.
Dia menjelaskan, bantuan pangan telah disalurkan ke warga terdampak banjir. Untuk Desa Tempuran, pihaknya mengirimkan 3 dus minyak goreng, 15 dus mi instan, 1 dus kecap, 2 dus sarden, serta 2 dus bumbu dapur.
Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Mojokerto Wawan Kurniawan menuturkan, banjir di Kecamatan Dawarblandong kini meluas menjadi 3 desa. Yaitu Desa Banyulegi, Pulorejo dan Talun Brak.
Saat ini kondisi terparah di Dusun Balong, Desa Banyulegi. Ketinggian air mencapai sekitar 1 meter. Sementara di Talun Brak ketinggian air 30-40 cm.
"Dusun Balong ada 26 rumah warga terdampak, Dusun Klanting 4 rumah, sedangkan di Talon Brak 6 rumah," terangnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini