"Sumbar adalah provinsi garis keras secara agama, itu betul. Lihat dalam perspektif kebudayaan yang menyatakan 'adat bersandi syarak (syariah), syarak bersandi kitabullah (Al-Quran)," kata Kapitra Ampera kepada wartawan, Rabu (1/5/2019).
Menurut Kapitra, ungkapan adat tersebut artinya kebudayaan orang Sumbar adalah Alquran, mereka kokoh dengan prinsip tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi kalau Sumbar dinyatakan provinsi garis keras dalam menegakkan agama Islam, kata Kapitra, itu tidak bisa terbantahkan.
"Makanya jika ada isu yang berbau agama atau anti-Islam, maka orang Sumbar akan sangat cepat tersulut, itu realitas, jadi tidak usah malu mengakuinya," kata Kapitra caleg PDIP itu.
"Jokowi kalah di Sumbar karena isu agama. Jokowi dianggap pendukung penista agama. Itu dikembangkan di masyarakat Sumbar sehingga orang Sumbar tidak mau pilih Jokowi," sebut Kapitra.
Tonton juga video Jokowi Sebut Ada 3 Kandidat Ibu Kota Baru:
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini