"Dari data yang kami kumpulkan di lokasi hingga kini ada 20 rumah warga yang rusak berat karena dinding rumah jebol diterjang banjir yang membawa kayu dan batu. Selain itu lumpur masih menggenangi puluhan rumah warga," kata seorang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Syahril, di lokasi banjir, seperti dilansir Antara, Minggu (28/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bengkulu Dinyatakan Daerah Tanggap Darurat |
Banjir tersebut tak menyebabkan korban jiwa. Namun sejumlah warga mengungsi ke desa tetangga dan hunian sementara yang sudah dibangun pascagempa pada 28 September 2018 lalu.
Menurut Syahril, satu unit alat berat milik Pemkab Sigi sudah dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan lumpur di jalan raya. Saat ini akses ke Desa Balongga belum bisa dilalui kendaraan.
(knv/knv)