Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menyebut peluang bergabungnya Demokrat ke kubu Jokowi cukup besar. Ini mengingat dari hubungan Jokowi dengan pimpinan Demokrat yang baik.
"Wacana bergabungnya PD dalam Koalisi Indonesia Kerja merupakan wacana yang cukup wajar mengingat komunikasi Presiden Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono maupun putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berlangsung dengan cukup baik," kata Karding kepada wartawan, Sabtu (27/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Karding, sang petahana juga menyambut baik akan adanya silaturahmi antar elite-elite politik. Untuk itu TKN membuka pintu sebesar-besarnya bagi pihak manapun yang ingin menjalin komunikasi kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Presiden Jokowi pada intinya menyambut baik komunikasi dan silaturahmi yang dilakukan elite-elite politik pasca-Pemilu 2019," kata Karding.
"Kami dari TKN juga mengajak kepada seluruh elite partai untuk menciptakan suasana sejuk dengan mengedepankan persatuan bangsa dan tidak menciptakan narasi provokatif di masyarakat," sambung politikus PKB itu.
![]() |
Partai Demokrat merespons positif 'tawaran' pihak Jokowi. Menurut Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin, pihaknya akan mempertimbangkan ajakan tersebut.
"Saya kira kalau ajakan itu didasari iktikad baik kalau dilakukan pada saat yang tepat, tentunya bukan hal yang buruk menurut saya, itu hal baik. Kalau ajakan dilandasi iktikad baik tentu kami merasa sangat terhormat untuk mempertimbangkannya," ujar Amir.
Soal 'saat tepat' yang dimaksud Amir yakni setelah seluruh tahapan Pemilu serentak termasuk Pilpres 2019 selesai. Hasil final dari Pemilu ditegaskan Amir harus diterima semua pihak.
"Segala kemungkinan yang terbaik untuk bangsa dan negara selalu membuka jalan upaya-upaya terbaik yang dilakukan siapa saja," sebutnya.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno angkat bicara atas manuver TKN Jokowi-Ma'ruf. Kubu 01 diminta untuk tidak menggoda partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Kita minta TKN saling menghormatilah. Kita minta TKN jangan genit ya, tapi susah juga kalau TKN dasarnya genit, pengen otak-otak koalisi kami, silakan aja, namanya juga usaha. Monggo. Tapi kami yakin koalisi kami sangat solid," ucap juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade.
Andre menegaskan Prabowo-Sandiaga tak akan terpecah seusai Pilpres 2019. Menurutnya, Demokrat masih terus beraktivitas bersama partai-partai koalisi Prabowo-Sandi lainnya. Andre pun menyoroti langkah kubu Jokowi yang dinilainya ingin merebut partai-partai pendukung Prabowo-Sandiaga.
![]() |
"TKN mereka ingin mencoba untuk menggoyahkan koalisi kami. Tentu mereka berharap mencoba memancing-mancing partai koalisi kami untuk bergabung ke mereka. Bukan hanya Demokrat saja yang dicoba digoreng sekarang, PAN pun juga digoreng. Bahkan pertemuan Bang Zul sebagai Ketua MPR dengan Pak Presiden Jokowi saja dalam rangka pelantikan Gubernur Maluku digoreng sedemikian rupa," bebernya.
"Terhadap Demokrat ini kita tahu pasti akan ada upaya untuk mengajak Demokrat, dan tentu itu dalam rangka upaya melemahkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Kami memahami karena kubu sebelah khawatir karena takutnya ternyata setelah real count Pak Prabowo yang menang. Ini dicoba didorong-dorong dulu agar koalisi kami goyah," tambah Andre.
Meski begitu, BPN Prabowo-Sandiaga disebut akan tetap solid. Koalisi Indonesia Adil-Makmur pun, kata Andre, tak akan terpisahkan karena sudah memiliki tali persaudaraan yang kuat.
"Kebersamaannya sangat luar biasa ya, bukan hanya sekadar kebersamaan, ada rasa persaudaraan kami di BPN, sama-sama berjuang memenangkan Pak Prabowo. Kita saling berjuang sesama saudara politisi, bukan hanya koalisi," katanya.
"Saya sebagai anak-anak muda di koalisi merasakan bersaudara dengan politisi-politisi muda yang ada di Demokrat, PAN, Berkarya, PKS. Meski beda partai, kebersamaan kita sangat luar biasa," tutup Andre.
Video pernyataan TKN Jokowi-Ma'ruf soal peluang koalisi pasca-pemilu bisa disaksikan di bawah.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini