Mereka mengikuti Women Cycling Challenge yang merupakan peringatan Hari Kartini. Dilepas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, mereka berkeliling sepanjang 2,4 kilometer.
Women Cycling Challenge itu melombakan dua kategori, Fun Ride dan Challenge Ride. Ditambah satu kategori khusus fun bike, Kebaya Ride. Untuk Kebaya Ride start dan finish digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi.
"Ini saya bawa kebaya sendiri. Tidak susah kok pakai kebaya naik sepeda. Kan sudah kita modifikasi jaritnya," ujar Fungky, salah satu peserta Kebaya Ride kepada detikcom.
Menurut Funky, ajang ini merupakan kegiatan emansipasi wanita gaya kekinian. Dengan ini wanita lebih dihargai dengan diberikan event tersendiri dalam olahraga bersepeda.
"Kita sebagai wanita lebih dihargai. Semoga tahun depan ada lagi. Khusus olahraga bersepeda khusus wanita," pungkasnya.
Dalam ajang ini juga diberikan hadiah bagi pesepeda yang memiliki kostum yang unik dan menarik. Ada 3 orang yang menyabet juara dalam ajang ini. Salah satunya adalah Yuni Susanti. Meski berbadan gemuk, tapi dia berusaha maksimal untuk berolahraga. Lengkap dengan kebaya dan jarit.
"Saya ikut ini sebagai bentuk kesadaran berolahraga. Biasanya kan ada komunitas yang hanya menentukan body goal tertentu. Tapi ini semua bisa. Termasuk saya. Memang dengan bodi seperti saya agak susah. Tapi ini tantangan. Kita harapkan ini berlanjut dan bisa membuat wanita lebih suka berolahraga," tambahnya.
Sementara itu Ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banyuwangi Dhani Azwar Anas mengatakan, ajang ini sengaja diciptakan untuk para wanita. Ajang ini tentunya bertujuan untuk menyadarkan perempuan untuk pentingnya berolahraga.
Dengan konsep kebaya, kata Dhani, menunjukkan ciri khas wanita Indonesia, yang selalu menjunjung tinggi kesopanan dan etika. Sesuai dengan perjuangan dan figur dari RA Kartini.
"Tentu ini menjadi momentum mengajak wanita berolahraga. Demi kesehatan keluarga juga. Dengan bersepeda menggunakan berkebaya sebagai simbol wanita Indonesia ini tangguh memegang teguh etika dan perjuangan yang ditinggalkan oleh RA Kartini," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini