"Sekali lagi dorongan dari berbagai kalangan itu sangat bagus, juga diperlukan karena semua dari kita menginginkan sebuah kondisi yang stabil, kondisi yang aman. Kita sama sekali tidak menginginkan (kondisi yang tidak stabil)," ujar Moeldoko di kantornya, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2019).
"Tapi kita juga mewaspadai nanti kalau ada sebuah upaya, gerakan yang ingin memanfaatkan situasi atau rasa ketidakpuasan itu dialihkan menjadi sebuah gerakan. Ini juga kita harus menyiapkan diri dengan baik," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko lalu menyinggung peristiwa Trisakti tahun 1998 yang menurutnya menjadi sejarah tidak baik bagi Indonesia. Peristiwa Trisakti harus menjadi pelajaran semua pihak.
"Jangan nanti ada upaya-upaya yang memanfaatkan situasi ini dengan cara-cara yang seperti itu (peristiwa Trisakti), kita paham kalau ada cara-cara bagaimana menciptakan sebuah trigger, dengan upaya-upaya, bisa dengan cara disiapkan dengan sebelumnya dan seterusnya. Untuk itu kita juga siap menghadapi situasi itu," katanya.
Pemerintah pun terus memantau ada tidaknya indikasi di mana rasa ketidakpuasan atas hasil pilpres diarahkan ke sebuah gerakan. Moeldoko menilai situasi tersebut bisa saja diciptakan.
"Saya harus tegas mengatakan itu. Untuk itu saya juga harus mengimbau, jangan mencoba-coba untuk membuat atau menciptakan cara-cara seperti itu, karena akan banyak merugikan masyarakat," imbuhnya.
"Kita harus menyelesaikan cara-cara dengan cara kesatria, bukan dengan cara-cara yang tidak baik. Itu perlu saya sampaikan agar kita semuanya kembali kepada terciptanya sebuah kondisi yang semua dari kita bisa menikmati dengan baik," lanjutnya.
Tonton juga Respon Ketua KPU atas Usulan Sistem E-Voting dalam Pemilu:
(nvl/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini