Diberitakan sebelumnya, Pamuji Ruswandi, anggota KPPS di TPS 70, Kelurahan Nusukan, meninggal pada Sabtu (20/4) malam. Dia disebut meninggal karena serangan jantung.
Pada hari Kamis (25/4/2019) pagi tadi, kabar duka datang dari anggota KPPS di TPS 147 Kelurahan Kadipiro. Petugas ketertiban yang bernama Suratin (54) itu meninggal juga diduga karena kelelahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukul 03.00 lebih itu baru pulang. Sempat istirahat satu-dua jam, bapak berangkat lagi," kata Dwi ditemui wartawan usai pemakaman.
Pada hari Rabu (17/4), Suratin seharian penuh berada di TPS. Dia hanya sempat pulang untuk mandi sekitar pukul 18.00 WIB.
Petugas baru menyelesaikan penghitungan suara sekitar pukul 05.00 WIB, Kamis (18/4). Setelah hari itu, Suratin kerap mengeluh sakit dan kelelahan.
"Puncaknya kemarin bapak mengeluh masuk angin dan sesak napas, tapi bapak masih menganggapnya sakit biasa," kata dia.
Akhirnya usai maghrib, Suratin dibawa ke rumah sakit dan ditangani ICU. Hingga pagi tadi ternyata nyawanya tidak tertolong.
Ketua Bawaslu Surakarta, Budi Wahyono, mengatakan akan memberikan tali asih kepada keluarga petugas meninggal. Selain itu, Bawaslu juga memberikan santunan kepada petugas yang dirawat di RS.
"Kebijakannya masih kita godok. Nanti jumlahnya berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya," ujar Budi.
Adapun selain dua petugas meninggal, ada 11 petugas TPS yang dirawat di runah sakit. Mereka antara lain mengalami demam dan gejala tipes.
"Untuk pencegahan, kami bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengecek kesehatan petugas yang merekapitulasi suara di tingkat kecamatan," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini