Logistik PSU di Pulau Terluar Pangkep Diangkut dengan Pesawat

Makassar - KPU Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, mulai mendistribusikan logistik Pemilu ke satu TPS di pulau terluar Pangkep untuk pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Pencoblosan ulang akan digelar pada 27 April.

Pendistribusian dilakukan menggunakan jalur udara, dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menuju Bandara Praya Lombok, NTB. Sebab jalur ini lebih dekat daripada menggunakan jalur laut dari Pelabuhan Paotere, Makassar seperti yang dilakukan KPU saat distribusi logistik pertama.

Pulau terluar Pangkep itu, tepatnya di Pulau Aloang, Desa Tampaang, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep. Pulau ini berada di antara selat Makassar dan laut Jawa dan berbatasan langsung dengan Pulau Sumbawa, NTB. Jumlah DPT yakni 157 orang.

"Kami terpaksa menggunakan jalur udara, karena memang sangat jauh kalau dari sini. Selain itu, waktu pelaksanaan PSU ini sudah sangat dekat sehingga kita harus berburu waktu pengantaran logistik ke sana," kata ketua KPU Pangkep, Burhan.

Jika menggunakan jalur udara dilanjutkan perjalanan laut, petugas butuh waktu sekitar 9 jam untuk sampai ke Pulau Aloang . Sementara, jika menggunakan jalur laut dari Paotere, mereka membutuhkan waktu paling singkat 30 jam.

PSU di TPS Pulau Aloang dilakukan atas rekomendasi Bawaslu yang menemukan adanya pemilih yang menggunakan KTP dari luar pulau. Hanya saja, pemilih itu tidak menggunakan hak suaranya untuk DPRD Kabupaten karena kertas suara yang kurang, sehingga diputuskan PSU itu tidak berlaku untuk DPRD Kabupaten.

"Ada pemilih yang menggunakan KPT itu bukan dari sana. Nah ini kita hanya siapkan 4 kotak suara saja, minus DPRD kabupaten, karena pemilih itu tidak dapat kertas suara DPRD kabupaten waktu itu," kata Burhan. (fdn/fdn)