"Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui modus-modus seperti ini, sebab saat kejadian anggota kami tidak tahu karena jarak antara lokasi kejadian agak jauh dengan polsek," kata Kapolres AKBP Tonny Ananda, yang dilansir Antara, Rabu (24/4/2019).
Dia mengatakan, para pelaku keberatan dengan pelaksanaan pemilu di Distrik Meibarok. Para pelaku ini juga membawa senjata api laras panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya mereka meminta tidak boleh ada pelaksanaan pemilu di Distrik Mebarok, mereka merampas dan membakar logistik pemilu serta berita acara tingkat PPS dan PPD," katanya pula.
Peristiwa ini dikatakan Tony, terjadi pada 22 April lalu. Para pelaku masih dalam pengejaran petugas.
"Mereka merampas dan membakar logistik pemilu itu pada 22 April lalu, dan mengancam petugas penyelenggara pemilu," ungkapnya.
(rvk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini