Aksi Cahyo Saputra (11) siswa kelas 4 SDN Ndawing, Kecamatan Palang, Tuban ini boleh dibilang nekad. Cahyo nekad bersepeda ke Mojokerto untuk mencari kakaknya yang bekerja di Mojokerto. Padahal, Cahyo hingga kini pun tidak tahu dimana tepatnya alamat sang kakak bekerja.
"Adik ini katanya mau ke Mojokerto untuk mencari kakaknya yang bernama Feri, yang bekerja di sana," kata Aipda Purnomo yang membantu untuk kembali ke Tuban ini, Senin (22/4/2019).
Dikatakan oleh Purnomo, ketika dalam perjalanan ke Mojokerto tersebut, Cahyo pun kelelahan dan beristirahat di sebuah warung kopi yang ada di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat.
![]() |
"Syukur alhamdulillah, di tengah jalan adik Cahyo ini kecapaian dan tertidur di warung milik warga Tritunggal," terang Purnomo.
Warga Desa Tritunggal yang mengetahui ada anak kecil sedang tertidur di warung yang kebetulan kosong itupun penasaran dan menaruh iba pada Cahyo. Warga, kata Purnomo, berusaha membantu dengan memberi Cahyo tempat istirahat dan berusaha menanyakan ke Cahyo mengenai asal dan tujuannya.
"Karena takut terjadi apa-apa pada adik ini, warga juga sempat mem-posting foto sang adik di media sosial dan melaporkan ke polisi," terangnya.
Purnomo yang mengetahui hal ini dari laporan warga kemudian mendatangi Cahyo. Dari Cahyo, lanjut Purnomo, akhirnya diketahui kalau Cahyo sebenarnya tinggal bersama bapaknya di Kecamatan Palang, Tuban dan tujuannya ke Mojokerto adalah untuk mencari kakaknya yang bekerja di sana.
"Cahyo ini mengaku nekad ke Mojokerto karena ingin mencari kakaknya karena kangen dan mengaku keinginan itu sudah ia sampaikan ke bapaknya," kata Purnomo menirukan pengakuan Cahyo.
Daei pengakuan Cahyo, Purnomo juga mengetahui kalau sang kakak dari Cahyo ini sudah hampir 2 tahun tidak pulang ke rumah sehingga ia kangen. Purnomo juga sudah berusaha membujuk Cahyo untuk diantar pulang kembali ke rumahnya di Tuban.
![]() |
"Tapi berulang kali saya bujuk, adik Cahyo ini masih bersikeras untuk mencari kakaknya yang ia sendiri tidak tahu alamatnya," aku Purnomo.
Berbekal keterangan dari Cahyo, Purnomo kemudian berusaha mencari keterangan mengenai keberadaan orangtua Cahyo di Kecamatan Palang, Tuban. Akhirnya, Purnomo berhasil membujuk agar Cahyo bersedia pulang dan memberitahu keluarganya yang di Tuban agar Cahyo bisa kembali.
"Merasa iba, kami akan memberikan sepeda baru kepada Adik Cahyo karena dari Tuban cuma pakai sepeda tanpa rem dan sepedanya juga sepeda lama dengan warna yang usang," aku Purnomo ketika berhasil membujuk Cahyo.
Kini, Cahyo pun sudah dijemput oleh bapaknya yang hanya kerja serabutan di Tuban itu. Cahyo pun kini sudah berkumpul bersama bapaknya di Tuban.
"Insyaallah nanti hadiah sepeda untuk adik Cahyo akan kami antarkan ke Tuban," pungkas Purnomo.
Simak Juga 'Cerita Diego dan Marlies Kayuh Sepeda dari Belanda ke Jakarta':
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini