"200 korban jiwa lebih dan 600 orang terluka parah dalam serangan teroris di Sri Lanka. Kami sebagai warga negara Indonesia mengecam keras tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama," kata Sandiaga di akun Twitter-nya, @sandiuno, Senin (22/4/2019).
Kepada masyarakat RI, Sandiaga mengingatkan pentingnya persatuan. Dia tidak ingin semua pihak gampang terprovokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya rentetan ledakan bom di Sri Lanka menewaskan sedikitnya 290 orang, terjadi dalam waktu nyaris bersamaan sepanjang Minggu (21/4) waktu setempat. Enam ledakan pertama terjadi dalam waktu 20 menit, sebelum dua ledakan lainnya menyusul beberapa jam kemudian.
Terkait rentetan ledakan bom mematikan itu, Kepolisian Sri Lanka saat ini telah menangkap sekitar 24 tersangka. Para tersangka dilaporkan berkewarganegaraan Sri Lanka, dengan kebanyakan ditangkap di Colombo dan wilayah sekitarnya.
Sejauh ini belum ada kelompok maupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan-ledakan bom ini. Para penyidik akan memeriksa apakah ada keterkaitan 'jaringan luar negeri' pada mereka yang ditangkap.
Namun diketahui bahwa aparat keamanan Sri Lanka sebenarnya telah mendapatkan informasi dan peringatan soal rencana serangan bom bunuh diri di negara tersebut. Peringatan itu dilaporkan telah diterima polisi sekitar 10 hari sebelumnya dan disebarkan kepada otoritas terkait di Sri Lanka.
(gbr/tor)200 korban jiwa lebih & 600 orang terluka parah dalam serangan teroris di Sri Lanka. Kami sebagai warga negara Indonesia mengecam keras tindakan yang tidak berperikemanusiaan & sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kita sama-sama jaga persatuan, jangan mudah terprovokasi.
β Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) April 22, 2019
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini