Ulama Muda dan Santri di NTB Gelar Syukuran Pemilu 2019

Mataram - Ulama muda dan santri di Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar syukuran atas terselenggaranya Pemilu 2019. Para ulama muda dan santri juga mendoakan agar proses selanjutnya dari Pemilu 2019 dapat berlangsung dengan damai.

"Kegiatan ini dalam rangka menunjukkan rasa syukur kita atas berkah rahmat Allah SWT. Sehingga negara kita bisa melaksanakan pemilu dengan damai, dengan penuh integritas," ucap Pimpinan Ponpes Darul Falah, TGH Muammar Arafat usai acara syukuran dan doa bersama yang dilaksanakan di Aula Ponpes Darul Falah, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, Jumat (19/3/2019).

Muammar juga mengingatkan kepada dua kubu pendukung capres-cawapres agar bisa terus menjaga silaturahmi dan suasana kerukunan antarwarga.

"Pemilihan presiden ini tentu risiko kalah menang itu ada, sehingga siapapun nanti yang menang supaya tidak jumawa, merangkul yang tidak menang. Begitupun yang tidak menang mari legowo. Apalagi kedua kubu ini kan didukung ulama," ungkapnya.

Baca juga: Pesan Persatuan Jokowi-Ma'ruf Amin

Pada kesempatan yang sama, Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) NTB juga mengungkapkan rasa syukurnya atas perolehan hasil hitung cepat sementara yang dilakukan beberapa lembaga survei.

"Syukur kita adalah dengan tasyakuran pada malam hari ini, bapak Jokowi dan Kiai Ma'ruf untuk sementara unggul dibanding pasangan 02, yaitu bapak Prabowo Subianto dan bapak Sandiaga Uno melalui quick count yang digelar oleh seluruh lembaga yang ada di Indonesia," kata Wakornas Samawi, Lalu Raden Zulkarnain.

Dia menyatakan jika pemilu kali ini sudah terlaksana dengan baik. Kedua kubu diharapkan bisa kembali menjaga persatuan dan persaudaraan.

"Pilpres ini kan cuma 5 tahun. Sementara persaudaraan kita itu sejak lahir sampai kita mati. Itu yang lebih penting dari sekadar terus kita gontok-gontokan di jalanan, di media sosial dan lain sebagainya itu," tuturnya. (nvl/nvl)