"Untuk kesekian kalinya Prabowo tidak konsekuen dan tidak konsisten," kata anggota Divisi Penugasan Khusus TKN Nusyirwan Soejono kepada wartawan, Jumat (19/4/2019).
"Pada Pilgub DKI Jakarta 2017, saat Anies-Sandi berhadapan dengan Ahok-Djarot, Prabowo menyatakan kemenangan Anies-Sandi berdasarkan hasil quick count yang juga ditayangkan seluruh media, dengan lembaga survei yang sama seperti saat ini untuk Pilpres 2019," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nusyirwan yang juga politikus PDIP itu merasa aneh dengan sikap Prabowo yang mengkritik lembaga survei hanya karena capres nomor urut 02 itu berada dalam posisi yang kalah.
"Keanehan besar, tidak konsekuen, tidak konsisten apabila saat ini tidak mempercayai hasil quick count hanya karena dalam posisi kalah," ujar Nusyirwan.
Sebelumnya, capres Prabowo Subianto mengkritik lembaga survei. Prabowo menyebut lembaga survei sudah mengeluarkan informasi bohong.
"Percaya nggak lembaga survei abal-abal? Hai tukang bohong, tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian harus pindah ke negara lain. Mungkin kau bisa pindah ke Antartika, kalian tukang bohong, kau bisa bohongi penguin di Antartika," kata Prabowo dalam syukuran klaim kemenangan di depan kediamannya di Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4). (azr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini