Beberapa hoax yang dideteksi Kominfo di antaranya mengenai eksodus WNI ke luar negeri karena khawatir terjadi chaos seusai pilpres, salam dua jari di millennial road safety festival, dan penghitungan hasil quick count di Metro TV yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hoax lain yang dideteksi Kominfo adalah soal tudingan lembaga survei yang berpihak kepada salah satu pasangan capres-cawapres, isu adanya kecurangan di pilpres, seperti surat suara yang tercoblos. Selain itu, ada hoax yang menyebutkan cawapres Sandiaga Uno diusir Prabowo Subianto karena menolak ikut deklarasi kemenangan.
Hoax lain yang dideteksi Kominfo adalah klaim KKB Papua soal tewasnya prajurit TNI dan surat suara yang dibakar, Prabowo-Sandi yang menang berdasarkan exit poll di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, hingga soal Syekh Ali Jaber yang mendukung Jokowi.
Laporan ini dikeluarkan Subdit Pengendalian Konten Internet Kominfo. Laporan penyaringan hoax di media sosial ini rutin dilakukan Kominfo.
Kominfo menginventarisasi puluhan hoax tersebut beserta analisisnya. Berikut ini 22 hoax yang telah diinventarisasi oleh Kominfo hingga Kamis (18/4/2019):
Mengenai temuan Kominfo pada poin 5 yang berjudul 'Di Bekasi Ada 6.000 TPS dan Prabowo Menang', situs berita viva.co.id telah melakukan ralat berita dan memuat hak jawab dari Mirah Sumirat.
Viva menyampaikan permohonan maaf karena berita tersebut mengutip data yang keliru. Selain itu juga tidak ada konfirmasi dari yang bersangkutan. Viva juga memuat secara utuh Hak Jawab yang disampaikan Mirah Sumirat.
Duduk persoalan lengkap mengenai hal ini, bisa disimak di tautan ini.
Simak Juga 'Top Ten Hoax Paling Populer di Medsos Jelang Pilpres 2019':
(zak/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini