"Kami menyerukan, pasca-pemungutan suara mari kembali rukun, hentikan pertikaian, permusuhan akibat pemilu," ujar AHY di Kantor DPP PD, Wisma Proklamasi No 41, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).
AHY mengimbau kepada pendukung kedua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk, menunggu hasil resmi KPU. Siapapun yang terpilih nanti, ia meminta untuk menjadi presiden-wapres bagi seluruh rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapapun pemimpin, wakil rakyat yang terpilih nantinya kami harap benar-benar menjadi pemimpin dan wakil seluruh rakyat Indonesia. Karena prinsip PD adalah Indonesia untuk semua," kata AHY.
"Kita semua para pemimpin pun harus berdiri di atas semua golongan, di atas semua identitas, tanpa memandang dari manapun dia berasal. Kita tidak ingin etrjadi perpecahan di negeri ini, kita ingin kembali rukun, meningkatkan tali silaturahmi," sambungnya.
Kubu Prabowo-Sandiaga tidak mempercayai hasil quick count mayoritas lembaga survei yang mengunggulkan Jokowi. Demokrat berharap perihal ini tidak dijadikan alasan untuk tindakan kekerasan.
"Saya menyerukan kepada seluruh kader dan masyarakat Indonesia agar kita semua dapat menahan diri terhadap hal-hal yang tidak patut kita lakukan," kata AHY.
Dia berharap tidak ada hoax yang dapat menyebabkan provokasi kedua kubu pendukung. AHY pun memberi seruan kepada kolega-koleganya sesama elite partai.
"Para elite dan pimpinan parpol harus jadi contoh yang baik. Kami juga punya hak dan kewajiban moral untuk mengingatkan agar kita terhindar dari polarisasi akibat perbedaan politik," ucapnya.
KPU Buka Suara Usai Banyak Masyarakat Pertanyakan Hasil Quick Count, Simak Videonya:
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini