Masalah Suap di Pemilihan Rektor Bikin Gerah Menristekdikti

Masalah Suap di Pemilihan Rektor Bikin Gerah Menristekdikti

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 16 Apr 2019 16:16 WIB
Menristekdikti, M Nasir di Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M Nasir minta semua pihak yang menemukan suap di pemilihan rektor agar segera lapor ke pihak berwajib. Hal itu diungkapkan Nasir ketika ditanya soal pemilihan rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.

Nasir mengatakan, pemilihan rektor Unpad diulang karena ada kecacatan dalam prosesnya. Oleh sebab itu saat ini ditunjuk plt Rektor Unpad yaitu Rina Indiastuti untuk mengisi kekosongan jabatan rektor.

"Berdasarkan prosedur yang dilakukan, ada kelemahan, kecacatan dalam pemilihan rektor. Maka harus proses dari awal," kata Nasir saat berada di Politeknik Negeri Semarang, Selasa (16/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami perintahkan perbaiki aturan rektor di internal, supaya prosedurnya tidak cacat," imbuhnya.

Dalam proses pemilihan rektor Unpad ternyata terhempas isu soal jual beli jabatan atau suap. Nasir menegaskan jika ada yang mengetahuinya segera lapor ke polisi atau kejaksaan termasuk jika pelakunya adalah pegawai Kemenristekdikti.


"Kalau ada yang jual beli, suap, lapor ke polisi, tangkap. Kalau dari Kementerian tangkap, saya sudah sampaikan, itu (suap) tidak boleh," tegas Nasir.

Ia menyampaikan jika pemilihan rektor di manapun bermasalah, itu karena banyak yang bermain politik. Nasir berharap jangan campurkan politik di kampus yang merupakan tempat akademik.


"Banyak politik bermain di dalamnya,harus hindari, kalau tidak, menteri intervensi. Kalau ada permainan politik kita selesaikan, kampus itu arah akademik jangan campur politik," pungkasnya.

"Jangan sampai menodai pilihan rektor dengan cara korupsi. Saya gerah masalah kayak gini," tegas Nasir. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads