Dari pengamatan detikcom, lokasi pembunuhan korban mayat dalam koper terbilang kawasan padat penduduk dan ramai. Sebab, warung kopi ini berada di jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.
Sebuah bangunan berukuran 6x10 meter dijadikan warung kopi menjadi lokasi pembunuhan. Di bagian depan ada sebuah ruangan dengan pintu besi dan di bagian belakang ada kamar tidur dan ruang gudang.
Warung ini disewa pelaku AS untuk 1 tahun lamanya seharga Rp 2 juta. Namun baru dibayar Rp 1 juta. AS pun baru membuka warung kopinya selama 3 hari sebelum peristiwa mutilasi mayat dalam koper.
Menurut Sudjilah (60), warga sekaligus tetangga pelaku bahwa AS baru saja menempati lokasi tersebut 3 hari sebelum kejadian. Dia berjualan apa saja.
"Dia baru saja mas, tinggal di situ. Tadinya jual kopi, lalu jual nasi goreng, mie goreng dan lain-lain," ucap Sudjilah, Sabtu (13/4/2019).
Meski begitu, sejumlah warga yang ditemui detikcom mengaku tidak mengetahui peristiwa pembunuhan korban mayat dalam koper yang diduga terjadi Selasa (2/4) lalu tersebut.
![]() |
Namun pascadipasang garis polisi, Jumat (12/4/2019) suasana warung kopi dan sekitar daerah tersebut justru sepi. Ramainya pagi hari saat orang berangkat kerja atau ke pasar. Mereka penasaran dengan lokasi pembunuhan mayat dalam koper tersebut.
"Sepi mas, tapi ramainya sejak pelakunya ditangkap dan warung dipasang garis polisi, banyak yang mampir sekedar melihat warung," imbuh Sudjilah.
Rabu (3/4), warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper dibuang di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. Korban diduga menjadi korban mutilasi lantaran dalam koper berwarna hitam tersebut tidak ditemukan kepala korban.
Simak Juga 'Lokasi Eksekusi Mayat dalam Koper Terungkap: Warung Kopi!':