"Saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Sampai pukul 21.00 WIB, kami sudah cek melalaui petugas di lapangan, belum ada laporan, dan di medsos belum ada laporan ada kerusakan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019).
BMKG mencatat ada lima wilayah terdampak gempa dengan intensitas IV MMI itu. Getaran IV MMI ini dirasakan banyak orang dan bersifat merusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, gempa intensitas lebih rendah dirasakan di Kolaka Utara dan Tolitoli. Kemudian, ia mengatakan, sisanya merasakan gempa di intensitas II MMI hingga III MMI.
"Skala III MMI lebih kecil, getaran di dalam rumah, seakan-akan ada getaran kendaraan berat yang lewat, itu yang dirasakan di Kolaka Utara dan Tolitoli, kemudian juga di Sumalata Kotamobagu, Palopo, Kolaka, Makassar, dan Kepulauan Konawe, dengan kekuatan intensitas III MMI," ucap Dwikorita.
"Kemudian juga dirasakan di Gorontalo dan Kendari dengan intensitas II-III MMI, getaran dirasakan beberapa orang, benda ringan tergantung tampak bergoyang. Sekali lagi, intensitas II MMI ini dirasakan di Manado, Pinrang, dan Konawe," sambungnya.
Sebelumnya, peringatan dini potensi tsunami itu dikeluarkan BMKG setelah gempa M 6,9 mengguncang Sulteng pukul 18.40 WIB, Jumat (12/4/2019). Sekitar pukul 19,47 WIB, peringatan dini tersebut dinyatakan berakhir.
Gempa juga dirasakan di berbagai daerah di Sulteng hingga Sulsel. (nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini