Tercoblosnya Surat Suara, Sandi Pertanyakan Hukum Tajam ke Mana

Round-Up

Tercoblosnya Surat Suara, Sandi Pertanyakan Hukum Tajam ke Mana

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Apr 2019 20:02 WIB
Cawapres Sandiaga Uno di Palembang (Raja Adil/detikcom)
Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno menyoroti surat suara yang tercoblos mayoritas 01 di Selangor, Malaysia. Arah hukum pun dipertanyakan sang penantang petahana.

Surat suara tercoblos mayoritas 01 itu berawal dari laporan relawan PADI (Prabowo-Sandi). Relawan bernama Parlaungan menginformasikan temuan surat suara tercoblos ke Panwaslu Kuala Lumpur. Bagi Sandi, temuan tersebut mencederai demokrasi.

"Sangat disayangkan, saya memberikan catatan tersendiri. Ini sangat mencederai demokrasi," ujar Sandi dalam kunjungan ke Rumah Siap Kerja di Jalan Pipa Reja, Palembang, Jumat (12/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Terkait penemuan surat suara tercoblos tersebut, Sandi meminta aparat penegak hukum segera bertindak. Dia pun minta hasil penyelidikan dibuka ke publik sebelum pencoblosan 17 April digelar.

"Kami persilakan supaya aparat segera bertindak karena tinggal 3-4 hari menuju pencoblosan. Ini sangat-sangatlah tidak adil, sangat mencederai demokrasi kita," kata Sandi.

Tidak hanya itu, Sandi pun menilai surat suara itu bukan tercoblos, melainkan telah dicoblos dengan sengaja agar mencederai demokrasi.

Tak berhenti di situ sorotan Sandi atas temuan surat suara di Malaysia yang menurutnya sengaja dicoblos. Persoalan arah hukum dipertanyakannya.



Sandiaga mengatakan ada unsur kesengajaan dalam surat suara dicoblos itu.

"Kalau bisa berkarung-karung, katanya tercoblos, tapi menurut saya dicoblos. Itu sengaja dicoblos, tindakan ini pasti membangkitkan rasa ketidakpercayaan di masyarakat terhadap proses demokrasi kita," katanya.

"Ayo sama-sama kita tuntaskan dan kita hukum, terutama yang dicoblos tersebut. Baik yang dicoblos dan yang mencoblos surat suara," imbuhnya.


Sandi tegas ingin melihat hukum benar-benar ditegakkan. Dia meminta urusan ini tidak berlarut-larut.

"Kita lihat apakah hukum ditegakkan seadil-adilnya atau hukum kita hanya tajam pada oposisi tapi tumpul pada penguasa. Tapi jangan berlarut-larut karena sebentar lagi pencoblosan," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
(gbr/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads