"Karena ini ketiga kali. Nanti bisa jadi kita berlakukan ada tim profesional yang mungkin diseleksi siapa yang akan masuk ke situ. Ada tim yang betul-betul memperhatikan etika. Jangan sampai ada ketersinggungan," ujar Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di kantornya, Jalan Pembangunan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).
Dia sangat menyayangkan tim pembuat soal yang memasukkan persoalan pembakaran bendera HTI ke materi ujian SMP yang mendiskreditkan organisasi Banser. Padahal, Helmi menegaskan, kasus pembakaran bendera tersebut sudah diselesaikan oleh pihak berwenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naskah kontroversial tak sekali ini saja dicantumkan Disdik Garut dalam materi ujian sekolah. Disdik pernah membuat soal ujian terkait Taman Satwa Cikembulan Garut. Dalam soal ujian yang dibuat pada 2016 itu, disebutkan bahwa hewan-hewan di Taman Satwa Cikembulan kurang terawat.
Selain itu, Disdik diketahui pernah membuat soal ujian sekolah yang menyinggung pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut. Dalam teks soal itu menuding RSUD dr. Slamet memberikan pelayanan buruk.
"Saya menyesalkan sekali dengan kejadian ini dan saya berharap tidak terulang lagi. Karena ini kan yang ketiga kali. Pertama, soal yang taman satwa, kemudian rumah sakit, kemudian sekarang yang hari Rabu kemarin. Ini tidak boleh terulang lagi," ucap Helmi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini