"Saat ini, kita bangsa Indonesia sedang berdiri di persimpangan. Kita diberi pilihan berupa dua jalan, dua skenario. Indonesia masa depan. Jalan nomor satu adalah jalan yang akan membawa kita menuju Indonesia yang demokratis, stabil, dan sejahtera," kata Grace saat berpidato dalam Festival 11 Jakarta di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Grace menuturkan jalan nomor satu tengah dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan fondasi kuat. Dia mencontohkan soal pembangunan infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dia mengatakan jalan nomor dua penuh kegelapan. Grace menyebut Indonesia akan menghadapi berbagai konflik andai memilih jalan nomor dua.
"Jalan nomor dua adalah jalan yang gelap, jalan penuh onak. Masa depan yang suram di mana negeri ini terperangkap oleh konflik SARA, di mana pertikaian antar kelompok tidak ada habisnya sebagaimana terjadi di Irak, Suriah, dan Afganistan," sebut Grace.
Dia melanjutkan, mereka yang ada di jalan nomor dua ini ditunggani kekuatan politik gelap. Grace menyebut mereka sebagai 'Unholy Alliance'.
"Situasi ini ditunggangi oleh kekuatan politik yang bersedia menggunakan berbagai cara untuk meraih kekuasaan. Kekuatan politik gelap yang dikelilingi kelompok ekstrem, kelompok intoleran," kata dia.
"Inilah 'Unholy Alliance', aliansi kotor antara politisi yang bersedia melakukan apa saja demi kekuasaan. Yang berselingkuh dengan kelompok fasis yang merasa paling suci dan benar. Kelompok yang ingin mengganti NKRI dengan ideologi lain," lanjut Grace.
Grace pun kemudian bertanya kepada kader PSI yang hadir di lokasi. "Saya ingin bertanya, di hadapan dua pilihan tadi, kita akan pilih jalan nomor berapa?" ujar dia.
"Satu!" jawab hadirin. (tsa/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini