Direskrimum Polda Jatim Kombes Gupuh Setiyono mengakui ada beberapa hal yang menjadi kendala mengapa kasus ini tak menemui titik terang.
"Ada beberapa hal yang memang menjadi kendala bagi polisi dalam menyelidiki kasus ini, seperti saksi di TKP minim, lalu lalang kendaraan juga termasuk sepi saat itu dan barang barang yang melekat pada korban belum ditemukan," ujar Gupuh kepada detikcom di Masjid Al Khalid Kota Kediri, Rabu (10/4/2019).
Disinggung mengenai kemajuan dan perkembangan penyelidikan yang memasuki hari ketujuh, apakah akan segera terungkap? Gupuh justru menekankan bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna.
"Tidak ada tindak pidana dan kejahatan yang sempurna, mohon doanya," kata Gupuh.
Polisi sendiri hari ini kembali mendatangi TKP penemuan mayat dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, tepat di pinggir sungai. Polisi kembali melakukan olah TKP.
"Sementara ini kami kembali mendalami TKP, memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang berhasil dikumpulkan oleh penyidik dan polisi," kata Gupuh.
Gupuh mengakui kembali memeriksa barang bukti dan sejumlah saksi secara intensif soal penemuan mayat dalam koper. Harapannya, jelas dia, ada petunjuk baru yang mungkin terlewat oleh anggotanya.
"Semoga dengan kembali ke TKP dan melakukan pemeriksaan saksi dan barang bukti anggota ada yang melewatkan sesuatu," imbuh pria berpangkat tiga melati di pundaknya ini.
Warga Blitar dikejutkan dengan penemuan mayat dalam koper, Rabu (3/4) pukul 07.00 WIB. Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. Saat ditemukan, di dalam koper itu terdapat sesosok mayat tanpa kepala. (iwd/iwd)