Feeling Jokowi Kejutan Besar di Jatim, BPP Prabowo: Terkejut akan Kalah!

Feeling Jokowi Kejutan Besar di Jatim, BPP Prabowo: Terkejut akan Kalah!

Hilda Meilisa - detikNews
Rabu, 10 Apr 2019 19:18 WIB
Ketua harian BPP Prabowo Subianto-Sandiaga Jatim Anwar Sadad/Foto: Muhajir Arifin
Surabaya - Saat kampanye di Probolinggo, Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mempunyai feeling jika di Jatim akan ada kejutan besar. Ia meyakini raihan suaranya bersama Ma'ruf Amin bisa mencapai 70%. Lalu bagaimana tanggapan Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandiaga Jawa Timur?

"Terkejut akan kalah. Menyenangkan diri sendiri lah, kan ini boleh punya opini seperti itu tapi menurut saya nggak realistis," kata Ketua harian BPP Prabowo Subianto-Sandiaga Jawa Timur, Anwar Sadad kepada detikcom di Surabaya, Rabu (10/4/2019).

Sadad pun memberi contoh, kampanye Jokowi di Solo beberapa waktu lalu tak mendapat mendulang banyaknya antusiasme masyarakat. Namun sebaliknya, kampanye Prabowo di kota yang sama justru mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.

"Kenapa? Karena justru di tempatnya sendiri di Solo kemarin ternyata sambutan dari masyarakat di Solo nggak terlalu antusias. Hari ini 02 juga di Solo di tempat ya di kota yang sama. Bisa disimpulkan lah. Untuk mengamankan Solo aja ndak bisa, gimana yang lain?" imbuh Sadad.

Di Jatim sendiri, Sadad melihat dukungan untuk Prabowo-Sandi terus berdatangan. Dia mengatakan banyak masyarakat yang tak hanya mendukung, namun ikut berpartisipasi menyumbang dana kampanye. Hal ini pun sempat membuat Prabowo terenyuh.


"Di tiap-tiap acara yang digelar itu kan selalu ada spontanitas dari warga memberikan sumbangan itu kan tanpa kita kondisikan, tanpa kita mobilisasi terjadi dengan sendirinya alami. Sampai Pak Prabowo terenyuh dengan peristiwa itu," tambah Sadad.

"Dan itu bukan sekali dua kali hampir di banyak tempat. Lalu juga kita ingin Pilpres ini juga menjadi di bagian dari pelajaran dan pembelajaran politik kepada warga," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Sadad juga menambahkan jika dukungan kepada Prabowo-Sandi bukan merupakan politik mobilisasi. Namun memang ada keinginan masyarakat untuk berpartisipasi di dalamnya.

"Kita ingin Pemilu ini menjadi pembelajaran politik, lalu kita mengajarkan kepada publik bahwa politik ini bukan mobilisasi tapi partisipasi. Bisa kita saksikan dengan mata telanjang bahwa memang orang datang dengan sukarela biaya sendiri, para relawan itu bukan mobilisasi tapi ini memang adalah partisipasi keinginan dari masyarakat untuk perubahan," pungkasnya.


Dalam orasi politiknya di Probolinggo, Jokowi merasa yakin di Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan ada kejutan dalam pemilihan presiden 2019.

"Feeling saya menyatakan bahwa di Jatim akan ada kejutan besar. Kita akan mendapatkan angka yang betul-betul membuat kaget," ujar Jokowi saat berkampanye terbuka di GOR Mastrip, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (10/4).

Pada pemilihan presiden 2014, Jokowi, yang berpasangan bersama Jusuf Kalla, meraih 53% suara di Jawa Timur. Namun, pada pilpres kali ini, ia meyakini raihan suaranya bersama Ma'ruf Amin bisa mencapai 70%.

"Kalau 2014, oke nggak apa-apa, 53% nggak apa-apa. Tapi 2019 InsyaAllah saya meyakini di Provinsi Jawa Timur minimal 70 persen, minimal!" ujarnya. (hil/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.